Mohon tunggu...
ayudya loka
ayudya loka Mohon Tunggu... -

simple person

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Penghujung Waktu

18 Mei 2011   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semarang, mei 2011

Aku kembali ke kota ini untuk menemuimu, menjemput sebuah janji yang terucap di bibirmu sebulan yang lalu.  Rasa bahagia berkecambuk menjadi satu ketika aku bertemu denganmu. Pertemuan kali ini sungguh berbeda, senyum dan tawamu terasa begitu hangat menyambutku. Entah apa yang membuatnya begitu hangat.

.....sebulan yang lalu....

Aku terima hanya jd pacar keduamu, tapi aku berharap bisa menjadi yg pertama dan satu-satunya. Aku ingin menjadikanmu yang terakhir dalam kehidupanku. Aku menyayangimu, dan akan menunggumu hingga nanti kamu memilih siapa pendamping hidupmu.

Saat ini aku terima ketika dihadapanku, kamu menelpon pacarmu. Aku tau, kamu berusaha menutupi kegalauan hatimu untuk memilih aku atau dia. Aku juga tau, kamu selalu menyakinkanku agar tetap disini ketika kamu menelponnya dengan mengusap-usap kepalaku. Kadang aku merasa jealous, tapi aku ga punya hak karena aku hanya pacar keduamu.Kamu selalu membisikkan kalimat "aku sayang kamu" di telingaku dengan tujuan agar aku mau tetap disini menunggunya.

Aku tau, aku melakukan hal yang salah, tapi aku melakukan itu karena aku sayang kamu. Aku ga pengen kamu disakiti oleh pacarmu sekalipun. Toh, kalopun suatu saat kamu memilih yang lain, aku ikhlas karena aku sayang kamu. Kata orang, aku bodoh karena apa yang aku lakukan sama aja dengan menyakiti diriku sendiri. Tapi aku sayang dia, aku mau dia. Aku yakin dia adalah cowok yang baik, cowok yang bertanggung jawab, cowok yang mampu membawa keimanan padaku.

Ya Alloh..

Jika dia Engkau ciptakan untukku, berilah kemudahan dan kelancaran hubungan kami menuju jenjang suci sehidup semati.

Ya Alloh..

Ijinkanlah aku bersamanya, bersama-sama melewati sisa umur kami, membangun rumah tangga yang sakinah,mawadah dan warohmah.

Ijinkanlah aku membahagiakannya... amin..

Disela-sela keheningan, aku berdoa dan selalu berharap Alloh mendengar doa-doaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun