Mohon tunggu...
Ainur Robithoh
Ainur Robithoh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis

Hallo Everyone!!!!! Perkenalkan Nama Saya Ainur Robithoh, kalian bisa memanggilku Ita:), hobiku menulis quote dan menghayal, Mari kita saling kenal, aku adalah seorang mahasiswa aktif dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember, disini aku akan memaparkan sebuah artikel dan semoga bermanfaat untuk kalian semua!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Behaviorisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

3 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 4 Juni 2024   22:34 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1.Guru diharapkan memahami kemampuan awal dan karakteristik individu siswa sebelum memulai proses pembelajaran. Kemudian, siswa sebagai penerima informasi diharapkan memiliki beberapa keterampilan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Analisis ini penting karena setiap siswa memiliki cara unik dalam menanggapi materi pembelajaran. Dengan memahami kemampuan dan karakteristik siswa, guru dapat meraih berbagai manfaat, termasuk:

a.Guru akan mendapatkan gambaran secara lengkap dan terperinci tentang kemampuan awal masing-masing siswanya, hal ini berfungsi sebagai prasyarat (prerequisite) untuk memulai materi baru yang akan dipelajari.
b.Guru dapat mendeskripsikan seberapa luas dan jenis pengalaman yang siswa punya. Berdasarkan pengalaman siswa tersebut, guru dapat memberikan materi yang lebih relevan dan mampu memberikan contoh serta ilustrasi yang sesuai bagi siswa.
c.Guru menjadi tahu latar belakang sosio-kultual para siswa, hal ini termasuk keluarga, sosial, ekonomi, lingkungan, dan sebagainya.
d.Guru juga bisa mengetahui tumbuh kembang para siswa baik secara jasmani maupun rohani.
e.Guru lebih mengetahui aspirasi dan kebutuhan siswa.
f.Guru lebih mengetahui tingkat penguasaan bahasa masing-masing siswa.
g.Guru lebih mengetahui sampai di mana pengetahuan yang di miliki siswa sebelum belajar.
h.Guru dapat mengetahui sikap dan sifat yang mencerminkan pribadi para siswa.

2.Dalam menjalankan proses pembelajaran, guru seharusnya memperhatikan keadaan serta tingkat pemahaman siswa agar tidak terjadi kesalahan dalam penilaian terhadap kemampuan mereka. Meskipun tidak semua situasi memungkinkan hal tersebut, mengingat adanya perbedaan pemahaman di antara siswa-siswa dalam satu kelas. Oleh karena itu, untuk mencapai pembelajaran yang optimal, guru dapat memanfaatkan dua pendekatan, yakni:

a.Siswa menyesuaikan diri dengan materi yang akan dipelajari, di mana guru melakukan tes dan pengelompokkan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai kepada setiap siswa, atau
b.Materi pembelajaran yang akan disesuaikan dengan kondisi.
Jika mayoritas siswa sudah familiar dengan materi pembelajaran, disarankan untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler di mana mereka dapat mempelajari secara mandiri atau dalam kelompok di luar jam pelajaran, dengan meminta mereka untuk menyerahkan laporan tentang diskusi kelompok tersebut. Namun, jika mayoritas siswa belum memahami materi, pembelajaran lengkap harus dilakukan di dalam kelas. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat dilakukan guru dalam menerapkan teori behavioristik dalam proses pembelajaran.

•Mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
•Melakukan analisis pembelajaran.
•Mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal yang dimiliki siswa.
•Menentukan indikator-indikator untuk mencapai keberhasilan belajar.
•Mengembangkan bahan yang sesuai kebutuhan/kondisi siswa.
•Mengembangkan strategi pembelajaran, seperti metode dan model pembelajaran apa yang cocok untuk siswa, media pembelajaran,dan waktu yang disesuaikan dengan materi.
•Mengamati stimulus yang akan diberikan, seperti latihan, tugas, kuis, dan semacamnya.
•Mengamati dan menganalisis respons atau perubahan perilaku siswa setelah belajar.
•Memberikan penguatan (reinfrocement) baik penguatan positif maupun negatif.
•Meninjau kembali kegiatan pembelajaran yang telah diberikan.Pembelajaran yang mengadopsi teori behavioristik masih mengikuti struktur kurikulum yang telah ditetapkan, sehingga fokus utama pembelajaran lebih tertuju pada materi yang terdapat dalam buku teks atau buku yang disyaratkan. Namun, inti dari pembelajaran dengan pendekatan ini terletak pada kemampuan siswa untuk merangkum dan menjelaskan kembali konten yang telah dipelajari. Thorndike (Schunk, 2012) menggambarkan peran guru dalam proses pembelajaran ini sebagai berikut:
•Guru harus membentuk kebiasaan siswa, hal ini karena kebiasaan itu tidak muncul dengan sendirinya.
•Harus lebih berhati-hati dalam membentuk kebiasaan siswa, mengubah kebiasaan yang telah terbentuk lebih sulit daripada membentuk kebiasaan yang baru.
•Sebaiknya dalam membentuk kebiasaan tidak lebih dari satu kebi- asaan saja.
•Sebisa mungkin membentuk kebiasaan dengan cara yang sesuai, di mana kebiasaan itu dapat digunakan.

Pembelajaran yang mengadopsi teori behavioristik masih mengikuti susunan kurikulum yang telah ditetapkan, dengan penekanan pada aktivitas belajar yang mengacu pada bahan bacaan yang disediakan. Fokus utama dari pendekatan ini adalah pada kemampuan siswa untuk merangkum dan menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari dari bahan bacaan tersebut. Menurut Thorndike (Schunk, 2012), peran guru dalam proses ini mencakup evaluasi yang berpusat pada respons pasif, keterampilan yang diajarkan secara terpisah, dan penggunaan tes kertas dan pensil untuk mengukur kemajuan. Evaluasi dilakukan berdasarkan kebenaran jawaban yang ditentukan oleh guru, menandakan keberhasilan siswa dalam memahami materi secara individual.
Di era sekarang, pendekatan behavioristik telah diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan media PowerPoint dan multimedia. Pembelajaran melalui PowerPoint cenderung bersifat satu arah, dengan materi yang telah disusun secara terinci dan jelas.

Sementara itu, pembelajaran dengan multimedia menuntut siswa untuk memiliki pemahaman yang sejajar dengan guru, dengan materi yang disusun secara terperinci dan urutan yang jelas, serta soal latihan yang memiliki satu jawaban yang benar. Umpan balik dalam pembelajaran multimedia sering kali memberikan penguatan setiap kali siswa memberikan jawaban yang benar, mirip dengan prinsip program "teaching machine" yang dikembangkan oleh Skinner (Collin, 2012), di mana siswa menerima umpan balik langsung atas jawaban yang diberikan, bukan hanya pada tes akhir.

Teori behavioristik belajar menyoroti bagaimana perilaku tampak sebagai hasil dari proses belajar, menggunakan model stimulus-respons untuk menekankan bahwa siswa belajar dalam posisi pasif. Perilaku siswa dapat menjadi kuat dengan penguatan dan dapat menghilang dengan hukuman. Dalam konteks belajar, teori ini menafsirkan belajar sebagai latihan untuk membentuk hubungan antara stimulus dan respons. Penerapan teori behavioristik dalam pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tujuan pembelajaran, materi, karakteristik siswa, media, fasilitas, lingkungan, dan penguatan.

Teori behavioristik cenderung membatasi siswa untuk berpikir kreatif karena menekankan proses pembentukan, yang memandang siswa harus mencapai target tertentu tanpa kebebasan berimajinasi. Pembelajaran berbasis teori behavioristik melihat pengetahuan sebagai sesuatu yang objektif, dengan tujuan transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, yang berimplikasi pada pemahaman yang sama dari siswa terhadap materi yang diajarkan.

Dalam teori ini, fokus utama adalah pada respons yang diamati, tanpa memperhatikan peran stimulus-respons yang tidak dapat diamati. Faktor penguatan juga dianggap penting dalam memperkuat respons. Namun, pandangan behavioristik menghadapi kendala dalam menjelaskan variasi emosi siswa dan perbedaan perilaku di antara individu, meskipun memiliki pengalaman penguatan yang serupa.

Teori behavioristik menyoroti perubahan perilaku sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons, dengan belajar dianggap sebagai aktivitas yang mengungkapkan kembali pengetahuan yang telah dipelajari. Pendidikan bertujuan untuk memperbaiki perilaku siswa dengan memahami perkembangan mereka. Perilaku, termasuk sikap, ucapan, dan tindakan, merupakan fokus utama dalam psikologi pendidikan, yang memperhatikan pengaruh aliran-aliran behaviorisme dalam proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun