Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ngomong! Jangan Lu Kira Orang Bisa Baca Isi Hati Lu!

7 April 2022   11:49 Diperbarui: 7 April 2022   11:52 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini gue abis menerima curhatan dari beberapa orang sekaligus. Keduanya curhat masalah rumah tangganya. Gue ngedengerin runutannya, dan gue melihat dua akar masalah yang cukup sama. Yaitu, kendala komunikasi. Kurang keterbukaan sehingga menimbulkan kekurang percayaan.

Udah bukan rahasia lagi, kalo banyak masalah yang timbul karena miss communication. Dari tingkat rumah tangga sampai masyarakat dan negara. Kalau dalam rumah tangga, dari yang gue dapet dari curhatan orang-orang ya terkait dengan adanya ketidak sepahaman, adanya perbedaan keinginan dan standar, salah sikap sehingga menimbulkan sakit hati. 

Contohnya, sebut saja Minnie. Minnie ini cuma diem aja saat mertuanya marah karena dia salah beli apa yang diminta mertuanya. Padahal seinget Minnie, dia membelikan apa yang diminta. Mertuanya ngotot bahwa Minnie itu salah denger. Untuk hal lainnya, Minnie ini sering sakit hati juga sama mertuanya karena suka komen gak enak di belakangnya. Akhirnya gue kasih saran, kalo kedepannya mertuanya nitip-nitip lagi, udah langsung lu rekam deh Min. Jadi ada bukti valid kalo ada apa-apa. Kalo lu sedih, atau ngerasa gak berkenan dengan omongan dan sikap mertua lu yang emang secara Islam gak sesuai ya lu sampein lah. Orang kan kadang suka gak sadar-sadar kalo dia salah selama orang di sekitarnya ngediemin kesalahannya. Tentunya negornya juga pake strategi agar bisa tersampaikan dan sebisa mungkin tidak membuatnya sakit hati.

Ada lagi yang parah. Can you imagine, gue pernah ketemu dengan seorang temennya temen gue yang udah punya 4 anak dan semuanya di luar nikah dan dari laki-laki yang berbeda semua? Setelah gue telusuri, ternyata komunikasi keluarganya super buruk. Anaknya itu, yang gue tau dari ceritanya dan temennya, ya gak pernah diajak ngobrol dan dinasehatin dengan selayaknya. Begitu hamil juga gak ketahuan karena badannya dan hamilnya kecil. Begitu mau lahir, baru mau diusir keluarganya. Lah, selama ini kemana aja orangtuanya gak ngawasin pergaulan anaknya dan gak kasih masukan positif untuk support kehidupan anaknya biar lebih sehat dan terarah?

Ada lagi, pasangan suami istri yang kalo ada masalah bisa meledak dan berantem besar. Pas gue gali masalahnya, ternyata salah satu dari pasangan tersebut suka mendem-mendem. Gak langsung dikomunikasikan apa yang membuatnya sedih, kesal dan kecewa dari pasangannya. Begitu udah ketumpuk rasa-rasa negative itu, dan ketemu pemicu masalah lainnya, jadilah mereka ribut besar. Saran gue untuk langsung kasih tau dengan suasana dan waktu yang tepat kalo ada masalah dengan pasangan, alhamdulillah dituruti. Sekarang yang gue lihat, mereka sudah hampir gak pernah berantem yang gimana-gimana. Semarah-marahnya, paling diem-dieman beberapa jam abis itu membaik lagi karena ada salah satu yang mau mengalah.

Intinya ya wak.. ini juga nasihat buat diri gue sendiri.. apa-apa itu dikomunikasiin. Komunikasi itu ya menyampaikan apa yang kita pikirkan dan rasakan dengan cara yang paling pas untuk lawan bicara kita. Kalo gak suka, ya bilang. Kalo suka, bilang. Kalo marah bilang. Jangan ngebatin mulu. Karena orang yang salah gak akan sadar jika tiada yang menegur. Orang yang berbuat baik terus menerus jika ada yang menyampaikan apresiasi juga akan merasa lebih bahagia. Batin kita itu cuma Allah SWT yang tau. Jadi gak bisa sama sekali ekspektasi manusia buat ngertiin kita seutuhnya. Gue juga paham ada beberapa permasalahan yang juga gak selesai walau dengan komunikasi yang baik, tapi setidaknya mari kita upayakan untuk membuka komunikasi yang baik. Gue juga masih belajar banget sih.. Yuk bisa yuk, saling berkomunikasi yang baik ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun