Ahad, 13 September 2020 seorang pemuda berusia 26 tahun bernama Alpin Andrian melakukan penusukan kepada salah seorang tokoh ulama Syekh Ali Jaber. Lokasi kejadian berada di Masjid Falahudin, Kecamatan Tanjung Barat, Bandar Lampung. Saat itu Syekh Ali Jaber menghadiri sebuah acara pengajian dan wisuda Tahfidzul Qur'an. Â
Kronologis kejadian adalah saat Syaikh Ali Jaber memanggil salah satu peserta untuk membacakan surat Al Fatihah. Selesai membaca Al Fatihah, Syekh Ali Jaber menanyakan hadiah apa yang diinginkan oleh anak tersebut. Awalnya anak tersebut menjawab sepeda, namun Syekh Ali Jaber meminta anak tersebut menanyakan kembali ke ibunya sehingga anak tersebut meminta umroh. Hadiah umroh inilah yang diinginkan Syekh Ali Jaber untuk dijadikan permintaan.Â
Setelah itu, ada sesi foto bersama dengan antar Syekh Ali Jaber, anak dan ibu tersebut, ponsel yang dimilki oleh Ibu anak tersebut ternyata memorinya penuh. Syekh Ali Jaber kemudian menanyakan kepada jamaah apakah ada jamaah yang bersedia meminjamkan ponsel untuk diambil foto.Â
Berselang beberapa detik, dari salah sisi kanan panggung ada seorang pemuda yang berlari menaiki panggung dan menusukan pisau ke Syaikh Ali Jaber. Karena gerak reflek, tusukan yang diduga kuat ditujukan ke leher Syekh menjadi ke bahu kanannya. Tusukan tersebut  mengakibatkan hampir 10 jahitan. "Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya," kata Syekh Ali Jaber.
Mengalami peristiwa tersebut, Syekh Ali Jaber yang diundang dalam podcast #closethedoor oleh Deddy Corbuzier menyampaikan pengalaman dan hikmah. Berikut 5 sikap dan kata-kata bijaksana dari Syekh Ali Jaber terkait peristiwa penusukan yang menimpa beliau :Â
1. Dalam kondisi tertusuk pisau dan berlumuran darah, Syekh Ali Jaber peka dan menyadari kondisi penyerang yang dikeroyok jama'ah. Syekh Ali Jaber meminta jama'ah untuk menghentikan aksi tersebut dengan berteriakÂ
"Kasian.. jangan begitu.. dia memang salah tapi bukan begitu caranya.. dia tetap manusia.. mohon diamankan.. sampai datang aparat kepolisian.. "
2. "Saya jujur saja. Di saat kejadian ini.. gak tau ya.. Â rasa saya tenang.. adem.. jiwa saya adem.. jadi ndak ada merasa gelisah.. ndak merasa trauma.. ndak ada.. santai.. justru yang ada saya pikirkan dan fokus untuk selamatkan dia (penyerang).. Saat itu Allah kasih ketenangan yang luar biasa (yang) saya rasakan.." ujar Syekh Ali Jaber.
3. "Saya udah.. udah habis itu ndak pikir lagi.. Saya mengucapkan apa yang saya pelajari ketika ditimpa musibah 'alhamdulillah.. innalillahi wa inna ilaihi raji'un..' itu aja ucapan saya.. gak pikir apa-apa.. Â gak pikir siapa.. apa motif dia.. apa urusannya.. apa alasannya.. gak pikir itu semua.. saya pikir ini takdir dari Allah.. alhamdulillah.. Ya Allah ini darimu alhamdulillah.. innalillah wa inna ilaihi raji'un.." ucap Syekh Ali Jaber saat ditanyakan apa yang dirasakan pada pelaku penusukan tersebut.
4. "Saya mempercayai satu hal.. tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan.. semua ditentukan oleh Allah.. bahkan kata Allah kita lari dari takdir ke takdir.. jadi apa yang kita buat ndak bakal bisa merubah takdir.. saya percaya, ketika kita reaksi dalam takdir gak akan berubah.. marah, emosi gak akan merubah.. "Â kata Syekh Ali Jaber menanggapi peristiwa penusukan yang menimpa dirinya.
5. Setelah kejadian ini Syekh Ali Jaber berencana akan terus melanjurkan safari dakwahnya. Beliau menyatakan bahwa tujuan beliau ke daerah-daerah adalah memberikan pesan positif. "Kalau saya menghilang, diam di rumah.. (nanti banyak yang menduga-duga) makanya saya ingin sampaikan, ayo jama'ah... seluruh umat... tolong tenang-tenang saja.. Semuanya baik-baik dan in syaa Allah semua kejadian ini ada hikmah.. dan saya percaya dan yakin gak ada yang buruk datang dari Allah.. mungkin di pandangan kita buruk.. tapi di balik keburukan itu ada kebaikan..." ujar Syekh Ali Jaber sebagai penutup di podcast #closethedoor Deddy Corbuzier..