Mohon tunggu...
Aisyah Supernova
Aisyah Supernova Mohon Tunggu... Konsultan - man purposes God disposes - ssu

Muslimah | Your Future Sociopreneur ! | Islamic Economic Science Bachelor | Islamic World, Innovation, Technology and Entrepreneurship Enthusiast | Sharing, Writing and Caring Addict | Because i want to see my God one day. It's my ultimate goal...!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan Rasul Muhammad SAW dalam Memberikan Solusi bagi Orang yang Meminta-minta

6 November 2019   17:27 Diperbarui: 6 November 2019   17:33 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

gue seneng banget pagi ini. dapet nutrisi soal Prophetic sociopreneurship dan empowerment dari @khalifah_t7
ini asli keren banget.gue akan coba share sebisa gue..

Pada masa itu ada pemuda dari Anshar yang meminta-minta. kemudian Rasul Saw menanyakan dia punya apa di rumahnya, ternyata pemuda itu karena emang kondisinya kurang mampu saat itu cuma punya dua barang itupun kondisinya udah memprihatinkan. Kemudian, Rasul Saw melelang barang-barang itu kepada para sahabatnya. ada yang mau membeli salah satu barang pemuda itu dengan harga 1 dirham. 

Kemudian Rasul Saw menanyakan adakah yang mau beli dengan harga lebih tinggi? Rasul Saw menanyakan sampai tiga kali. saking mungkin barang itu memang sederhana parah alias mungkin kurang layak. sampai ada sahabat yang mau membeli dua dirham. ini cara Rasul Saw untuk membabat mental mengemis.

Selanjutnya, Rasul Saw memberikan instruksi kepada pemuda ini bahwa sebagian dari dua dirham itu untuk membeli makanan untuk keluarganya dan sebagian lagi untuk membeli kapak. inilah empowermentnya. ini program man! Beliau Saw berkata bahwa beliau tidak mau menemui penuda itu selama sekitar 15 hari. setelah 15 hari, pemuda itu menemui Rasul Saw dalam keadaan yang jauh lebih baik. Pemuda itu sudah memiliki lebih banyak dirham sehingga mampu membeli beberapa keperluannya. setelah praktek dan berusaha (berprogram) barulah pemuda ini diberikan nasihat oleh beliau yang automaticaly bakal lebih ngena. karena udah mengalami langsung kan...? and this was amazing!

Rasul Saw juga pernah ditawari diberikan hewan tunggangan secara gratis oleh Abu Bakar RA yang merupakan sahabat beliau banget. ya Bapak mertua juga. ya sohib banget super duper iya.Tapi beliau Saw menolak dan menanyakan berapa harga hewan tunggangan tersebut (sekarang macem mobil lah) agar beliau lunasi. Beliau padahal sangat sangat mungkin untuk oke oke aja menerima. secara keduanya udah deket banget dan soulmate. seperjuangan. tapi beliau memilih untuk mandiri dan tidak mudah begitu saja menerima pemberian orang. mental pantang meminta ditunjukan oleh Rasul Saw. (1/2)

Ada lagi, salah satu Trilyuner di antara para Sahabat Rasul Saw ialah Abdurrahman bin Auf Ra.. Doi sebelum wafatnya sempat mau menginfaq-kan dua pertiga hartanya untuk perjuangan Islam. Lagipula, menurut doi anaknya hanya sedikit.namun Rasul Saw melarangnya. Karena harus ada warisan yang mencukupi keturunan Abdurrahman Ra. Doi nego ke Rasul Saw setengahnya. Beliau Saw menolak.. sehingga nego lagi doi sampai sepertiga. Akhirnya Rasul Saw setuju. Ini adalah teladan mengenai pentingnya meninggalkan keluarga atau ahli waris dalam keadaan cukup sehingga tidak meminta-minta dan mampu mandiri ke depannya.

Bukan cuma contoh ajib dari Sahabat Rasul Saw yang kaya saja. Tapi juga dari kalangan yang berkekurangan. Siapa yang tidak tahu Abu Hurairah? Sahabat yang termasuk paling banyak meriwayatkan hadits Rasul Saw adalah Abu Hurairah. Beliau tinggal di Masjid Nabawi untuk sehari-hari menuntut ilmu kepada Rasul Saw. Pernah suatu ketika, doi ini pingsan. kenapa? karena kelaparan...!Terus, saat kelaparan parah begitu, sampai gak ada yang tau, karena doi pantang minta dan menunjukkan diri lemah..! ma shaa Allah...!

So, betapa sebenarnya fisik dan mental seorang yang beriman itu harus kuat, sehat dan juga bermartabat ya. Betapa pentingnya menjaga diri dari meminta-minta. Karena sejatinya , sekalipun harta menumpuk, mobil berjejer, tapi masih saja bermental meminta apalagi korup, ya itulah kemiskinan sebenarnya. sebaliknya, walau perabot di rumah seadanya, makan seadanya, rapi pantang meminta dan selalu bersyukur serta merasa cukup, bukankah itu yang lebih mulia..? ;)

Merubah masyarakat yang membutuhkan bukan hanya dengan memberi bantuan. Tapi juga program pemberdayaan yang mampu mengakselerasi mereka untuk lebih berdaya dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Scale up, dari Mustahiq (yang berhak menerima zakat) menjadi Muzakki (orang yang menyalurkan zakat).

Mohon maaf kalau ada kekurangan dalam menulis teladan dari Rasul Mulia Muhammad Saw dan Sahabat beliau... semoga bermanfaat dan mampu kita terapkan ya.. jazakumullah Khairan @khalifah_t7 semoga terus menebarkan manfaat dan inspirasi..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun