Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.Ada 4 hal yang Rasulullah SAW tegaskan dalam hidup dan business. Beliau bersabda:
'ma tazaalu qodamay abdin yaumal qiyamah hatta yus'al al arba', an umrihi fii maa afna? Wa an syabaabihi fii ma abla? Wa 'ilmihi bima yantufau' bihi, wa amalihi min ayna iktasab wa bi maa anfak.'
Kata baginda Rasulullah SAW:
Ada 4 hal yang akan ditanya di yaumil qiyamah dan kedua kaki kita ini tidak akan bisa bergerak sebelum kita bisa dan mampu menjawabnya. Apakah yang 4 itu?
Yang pertama, tentang hidup kita untuk apa dihabiskan? Kita bisa berumur 30, 40, 50, 23, ngapain aja dan dihabiskan untuk apa saja? Nanti akan ada statistiknya. Nonton TV sekian ribu jam. Twitteran, Facebook-an berapa lama, makan bakso berapa lama, hangout di mall berapa lama. Baca Qur'an berapa banyak, Dzikir berapa banyak, Tahajjud berapa banyak, itu akan ketahuan statistiknya.
Wa ansyabaabihi fiima ablah, masa produktif, masa mudamu ngapain aja? Apakah masa muda ini kita hanya hang out, having fun, atau justru masa muda masa produktif, masa menjabat, itu kita 'full speed' untuk Islam. Banyak orang yang tobat ketika sudah pensiun. Banyak yang berbuat baik untuk Islam ketika sudah 'no in power'. Banyak orang yang sudah bersara, yang sudah Maghrib mau Isya mau masuk liang lahat baru inget ke yayasan Islam atau sekolah. Tapi ketika jadi Pangdam, ketika jadi Bupati, ketika jadi gubernur, 'nothing to do with Islam'. Itu ditanya, tentang masa produktif dan (masa) mudanya.
Yang ketiga, ditanya tentang, ilmunya, keahliannya, 'professionalism' nya, dipakai untuk apa? Apakah hanya untuk diri dan keluarganyanya saja? (Misal) saya sebagai direktur, saya punya ilmu ini, saya punya ilmu itu, 'that is for my income'. Itu untuk income saya. Atau ada sesuatu yang dikontribusikan untuk ummat dan untuk masyarakat bangsa.
Semuanya satu-satu-satu. Hidup satu (kali). Umur satu. Masa muda produktif satu. Tentang ilmu satu. Tapi luar biasa luar tentang harta ditanya dua. Dari mana dapatnya; 'min ayna iktasab' wa 'bimaa anfaq' dari mana dapatnya? Halalkah? Haramkah? Syubhatkah? nyampurkah? Ke mana perginya? Apakah perginya untuk sesuatu yang halal juga; menafkahi anak istri? Menafkahi keluarga? Atau pergi untuk sesuatu yang tidak 'legitimate' secara syariah. Jadi semuanya ini ditanya satu, satu, satu teteapi khusus untuk harta Alloh siapkan dua pertanyaan. Dari mana dapatnya? dan kemudian ke mana perginya?
Mudah-mudahan, kita menjadi insan-insan yang bisa amanah dalam 4 hal yang utama ini.
Billahi taufiq wal hidayah.. Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh.Â