Speaker        : Dr. Muhammad Syafi'i Antonio
Re-written by   : Aisyah Supernova
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakatuh.
Subhanallah. Rasulullah SAW meninggalkan kepada kita begitu banyak suri tauladan dan kearifan. Ia adalah leader dan sample bukan hanya di masjid secara spritualitas dan keimanan tetapi ia juga adalah contoh dalam melakukan business, usaha dan kewirausahaan.
Subhanallah beliau mengajarkan kepada kita bahwa 'money is not the number one capital in business. The number one capital in business is trust plus competency'. Â Trust yang dimaksud dengan integrity ditambah dengan kemampuan melaksanakan usaha itu sendiri.
Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita bagaimana beliau membangun usahanya dari kecil menjadi seorang pekerja, kemudian meningkat menjadi supervisor, meningkat menjadi manager, kemudian meningkat menjadi co-investor kemudian menjadi supervisor on managers. Nah, perubahan dari kuadran ke kuadran ini menunjukkan kepada kita bahwa beliau seorang 'preneurs' yang memiliki satu strategi dalam mengembangkan usahanya. Dan beliau juga adalah seorang yang memiliki characteristic untuk mencapai sukses.
Banyak dari kita ingin sukses secara business tapi melanggengkan kebiasaan-kebiasaan orang yang gagal. Apa kebiasaan orang gagal? Malas. Kebiasaan orang gagal ingin sukses dalam satu hari. Sukses dengan membalikkan telapak tangan. Beliau mengajarkan kita sukses dengan 'dignity', sukses dengan kemuliaan. Karena banyak orang yang sukses tetapi melalui cara-cara yang tidak halal.
Baliau mengajarkan kepada ita bagaimana membangun 'integrity', bagaimana membangun 'trust' itu dibentuk dengan sifat 'ash-shiddiq' serta sifat 'amanah'. Karena 'shiddiq' adalah 'integrity' sementara amanah adalah 'trust worthiness'. Kedua ini akan memunculkan kepercayaan dari investor, kepercayaan dari vendor, dan bahkan loyalitas dari costumers.
Sementara, 'competency' ini bisa dibangun dengan 'fathonah'. 'Fathon' atau 'fathin' (bermakna) cerdas. (bermakna) knowledgeble, (bermakna) skillfull, (bermakna) knowing your business, knowing the process,knowing the quality dan knowing the technology whiches appropriate to conduct your business (mengetahui bisnis Anda, mengetahui prosesnya, mengetahui kualitas dan mengetahui teknologi yang sesuai untuk menjalankan bisnis Anda) itu adalah fathonah.
Sementara 'tabligh' adalah kemampuan mengkomunikasikan visi, mengkomunikasikan misi, mengajak team work untuk memiliki satu semangat mencapai misi dan visi secara berjama'ah. Ini adalahs satu skill yang saya sebutkan sebagai 'vission communication quotient' (atau disingkat) 'VCQ'.
Rasul SAW mem-blended antara integrity, dengen competency ini menjadi satu skill business yang Subhanallah sangat disayangkan sedikit sekali diantara kita yang menggali dan mendalaminya.