Menjadi sukses adalah impian setiap orang. Setidaknya, sukses versi bisa mencapai keinginan masing-masing kita. Kita berasal dari orangtua, keluarga, lingkungan, wilayah, pendidikan hingga karakter dan passion yang berbeda-beda. Tidak ada manusia yang mampu menyerupai manusia lainnya secara sempurna alias 100% sama. Itulah hebatnya kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Seperti hari ini, kudengar lagi kabar suksesnya teman sekelasku, yang berhasil meraih nilai tertinggi dan penghargaan dari salah satu lembaga pemberi beasiswa negeri yang paling bergengsi. Dia berhasil meraih skor tertinggi di atas teman-teman lain yang dari berbagai universitas top di Indonesia. Luar biasa! Aku menjadi teringat soal kesuksesan yang dia raih. Tentu, tidak usah ditanyakan upayanya, doa-doa orang untuknya dan juga pertolongan Tuhan untuknya. Itu semua pasti berpadu harmoni dan berlimpah ruah untuk dia. Namun, hal yang ingin kugaris bawahi adalah kesuksesan yang diraihnya. Sungguh, itu membuat iri. Walau kampusku belum sebergengsi dari kampus-kampus negeri terkemuka, namun kiprah temanku yang juga meniatkan untuk mengharumkan almamater kami secara khusus dan Indonesia secara umumnya, membuatku terinspirasi. Aku mengingat kembali kesuksesan-kesuksesan dosen, kakak kelas, teman dan adik kelasku. Ada adik kelasku yang hafal Qur’an dan menang kejuaran Ekonomi Islam paling bergengsi. Ada kakak kelasku yang menang di lomba wirausaha tingkat Asia bahkan hingga ke Amerika untuk tanding di tingkat dunia. Ada juga dosenku yang karya ilmiahnya ingin dipraktikkan oleh pemerintahan Norwegia. Ada juga kakak kelasku yang menjadi Presiden Mahasiswa termuda di Indonesia pada masanya. Prestasi dan kesuksesan mereka unik dan tidak harus sama satu sama lain. Ada juga beberapa temanku yang sudah menjadi pembicara dan penulis. Beberapa kaka kelas yang meraih beasiswa ke luar negeri. Temanku yang menjadi developer sukses. Ada juga yang jadi model dan artis. Bahkan ada juga yang sudah membuat brand hijab inovatif namun tetap syar’i. Semuanya, menurutku adalah kesuksesan. Sungguh, bangga dan bersyukur memiliki banyaknya teman, rekan hingga kenalan yang sukses di bidang mereka masing-masing. Kenapa? Karena setidaknya kita dapat tertularkan semangat mereka dalam meraih sukses yang menarik kita untuk kembali semangat melangkah meraih sukses. Sebenarnya jika kuceritakan satu-satu, bisa habis berhalaman-halaman dari suksesnya teman-temanku. Namun, bukan itu poin yang ingin kusampaikan. Sampai sini, aku memahami bahwa setiap kita seharusnya mau dan bisa meraih sukses.
Lalu, apa hubungannya tulisan ini dengan Supernova?
Kalian tau kan, apa itu Supernova? Supernova adalah fenomena alam dimana suatu bintang sudah mencapai puncak usianya, yang bintang itu akan mati. Bintang itu mati dengan mengembang hingga sangat besar, sangat bercahaya dan meledak. Serpihannya yang ada ternyara merupakan cikal bakal terbentuknya benda langit baru, bahkan hingga planet dan bintang. Dalam konteks ini, aku teringat dengan fenomena supernova. Di mana kita, manusia, tentu saja seharusnya menyadari peran kita di muka bumi ini. Kita diciptakan dengan tujuan hidup yang jelas, dengan visi dan misi yang benderang. Mengabdi pada Maha Pencipta merupakan unsur yang harus disenyawakan dengan kehidupan kita. Setiap orang, seharusnya mampu menjadi seperti Supernova. Di mana, setiap kita seharusnya saat menjelang kematian kita, mampu membuat lebih banyak lagi manusia yang bahkan lebih sukses dari kita. Kesuksesan-kesuksesan kita selama hidup ibarat kerlip gemintang yang tidak selalu muncul, namum memesona begitu berkerlip. Kerlipan gemintang itu seharusnya ditutup dengan Supernova, di mana kematiannya membuat berbagai kehidupan baru.
Masih ingat Dr. Zakir Naik muridnya siapa? Ya, beliau murid dari Ahmad Deedat...! keduanya merupakan ulama dan tokoh perbandingan agama yang fenomenal, namun lihat muridnya Ahmad Deedat, bukankah lebih sukses?
Kita juga tentu masih ingat HOS Cokroaminoto? Ya, beliau adalah pelopor kemerdekaan republik ini. Beliau membentuk Sjarikat Islam yang langkahnya dan pergerakannya berkelanjutan hingga pertiwi ini meraih kemerdekaan bahkan hingga sekarang.
Jendral Soedirman? Seorang jendral yang juga ulama kebanggan negeri ini. Tekad dan perjuangannya tidak ada yang meragukan untuk Islam dan negeri ini. Lihat siapa penerusnya sekarang? Tak lain, Jendral Gatot yang faqih menjadi penerus beliau yang berkharisma dan cakap dalam berkepimimpinan.
Semuanya, sebagaimana beberapa contoh di atas adalah Supernova yang melahirkan banyak planet dan gemintang lain yang menerangi manusia dan semesta. Dr. Zakir Naik adalah bintang dari Supernova Ahmad Deedat. Dan begitupun dengan contoh kedua lainnya yang aku tuliskan.
Semoga, aku, kamu dan kita semua mampu meraih sukses kita masing-masing, dengan tetap bersenyawa dengan unsur penciptaan kita dari Yang Maha Esa, dan menjadi Supernova di akhir hayat kita.
Salam Supernova! Salam Rahmatan lil ‘alamin!
Kota Inspirasi, 3 Maret 2017