Laboratorium Kesehatan Hewan Tipe 1 termasuk dalam golongan Laboratorium Pendidikan, yang berarti merupakan unit penunjang pembelajaran kesehatan hewan. Di Laboratorium Kesehatan Hewan terdapat peralatan dan bahan yang dapat menunjang kegiatan pengujian, kalibrasi hingga produksi dalam skala terbatas. Selain menunjang kegiatan pendidikan, Laboratorium Kesehatan Hewan dapat pula memfasilitasi penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Pengelolaan merupakan hal krusial yang sekaligus sebagai syarat laboratorium pendidikan dapat berfungsi dengan maksimal. Pengelolaan laboratorium berkaitan langsung dengan pengaturan sumberdaya yang ada dalam laboratorium, yakni peralatan dan bahan. Sumberdaya yang ada di laboratorium tersebut dibutuhkan oleh siswa dan guru untuk pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dengan begitu, pengelolaan Laboratorium Kesehatan Hewan berdampak langsung pada lancarnya kegiatan pendidikan di sebuah sekolah.
Pengelolaan laboratorium bisa disebut sebagai manajemen laboratorium, sebab kegiatan-kegiatan di dalamnya merupakan tahapan dari kegiatan manajemen, yakni perencanaan (planning), organisasi (organizing), pelaksanaan (actualizing), pengendalian (controlling), dan evaluasi (evaluating).
Perencanaan tertuang dalam penyusunan program semester atau program tahunan laboratorium. Dalam perencanaan ini, dirumuskan jenis-jenis kegiatan, kebutuhan perlataan dan bahan, pelaksana, serta waktu pelaksanaan. Contoh perencanaan pada Laboratorium Kesehatan Hewan ialah perencanaan kegiatan praktikum dengan berkoordinasi dengan guru pengampu mata pelajaran Kesehatan Hewan. Dengan begitu bisa disiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
Organisasi merupakan kegiatan pengaturan sumberdaya manusia yang ada untuk melaksanakan fungsi-fungsi laboratorium pendidikan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 26 Tahun 2008, organisasi laboratorium pendidikan terdiri dari kepala laboratorium, teknisi laboratorium dan laboran.
Pelaksanaan merupakan proses terlaksananya kegiatan yang sudah direncanakan. Contoh pelaksanaan ialah kegiatan praktikum siswa, penelitian oleh guru, maupun kegiatan pemeliharaan alat dan bahan. Maksimalnya pelaksanaan tergantung pada matangnya perencanaan dan organisasi. Seiring dengan pelaksanaan, maka dilaksanakan pengendalian atau pengawasan.
Evaluasi merupakan kegiatan akhir di mana dilaksanakan penilaian dari seluruh proses pengelolaan laboratorium. Melalui evaluasi, pengelola laboratorium dapat mengetahui hasil penilaian kegiatan, kelebihan dan kekuangan, serta rencana tindak lanjut guna perbaikan ke depannya. Evaluasi pengelolaan Laboratorium Kesehatan Hewan dapat tertuang lewat laporan kegiatan atau laporan periodik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H