Membangun keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah adalah impian setiap pasangan suami istri. Kehidupan rumah tangga diharapkan menjadi tempat yang penuh kebahagiaan, kedamaian, dan kasih sayang, baik di dunia maupun di akhirat. Namun, kenyataan sering kali berkata lain. Tak sedikit pasangan yang menghadapi masalah, mulai dari konflik kecil hingga perpecahan yang berujung pada perceraian. Â
Data menunjukkan angka perceraian di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, fakta ini sungguh memprihatinkan. Padahal, perceraian adalah tindakan yang dibenci oleh Allah SWT. Salah satu penyebab utama yang sering diabaikan adalah pola komunikasi yang kurang sehat antara pasangan suami istri. Â
Dalam modul pelatihan "Pengasuhan Anak dan Komunikasi Suami Istri Menuju Keluarga Sakinah," dijelaskan bahwa komunikasi yang sehat adalah fondasi utama keharmonisan rumah tangga. Lebih dari sekadar berbicara, komunikasi yang baik adalah proses saling bertukar makna untuk mencapai pemahaman bersama. Sayangnya, banyak pasangan terjebak dalam komunikasi yang timpang. Ketika salah satu pihak mendominasi percakapan atau pengambilan keputusan, hubungan menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat memicu ketidakpuasan yang berujung pada konflik berkepanjangan. Â
Selain komunikasi, modul tersebut juga menyoroti pentingnya pengasuhan anak dalam menciptakan keluarga sakinah. Anak adalah amanah yang membutuhkan pola asuh yang penuh kasih sayang dan kerja sama antara suami dan istri. Ketidaksepakatan dalam pengasuhan sering menjadi sumber konflik baru, sehingga keharmonisan keluarga perlu terus dijaga dengan saling mendukung. Â
Keluarga yang sakinah bukan berarti bebas dari konflik, tetapi mampu menghadapinya dengan kedewasaan dan kebijaksanaan. Dengan komunikasi yang sehat dan pola asuh yang harmonis, pasangan suami istri dapat bersama-sama membangun rumah tangga yang menjadi teladan, tidak hanya bagi anak-anak mereka tetapi juga masyarakat di sekitarnya. Â
Mewujudkan keluarga sakinah adalah sebuah perjalanan panjang yang memerlukan komitmen, kerja sama, dan saling pengertian. Sebagaimana disebutkan dalam modul pelatihan, komunikasi yang setara dan pengelolaan konflik yang baik adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. Ketika cita-cita ini terwujud, kebahagiaan tidak lagi menjadi impian semata, melainkan kenyataan yang indah untuk dirasakan setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H