Siklus El Nino yang kuat di tahun 2024 memengaruhi cuaca global, termasuk di wilayah Asia Tenggara. El Nino menyebabkan pengurangan curah hujan dan peningkatan suhu di banyak bagian Indonesia, memperparah efek gelombang panas [2].
3. Deforestasi dan Degradasi LingkunganÂ
Deforestasi adalah proses penggundulan atau penebangan hutan secara permanen untuk tujuan tertentu, seperti pembangunan lahan pertanian, pemukiman, pertambangan, atau infrastruktur. Aktivitas ini mengakibatkan hilangnya area hutan yang berfungsi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, termasuk menyerap karbon dioksida, menjaga keanekaragaman hayati, serta mengatur siklus air. Dikutip dari Forest Watch Indonesia, deforestasi di Indonesia tahun 2017-2021 rata-rata sebesar 2,54 juta ha/tahun [7] Deforestasi yang terus berlangsung di Indonesia memperparah efek perubahan iklim. Berkurangnya hutan mengurangi kemampuan alam untuk menyerap panas dan meningkatkan emisi karbon dari aktivitas manusia. Sedangkan degradasi lingkungan adalah proses penurunan kualitas atau kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia maupun faktor alam. Proses ini dapat mencakup berbagai aspek lingkungan, termasuk tanah, air, udara, dan keanekaragaman hayati [3].Â
Dampak Suhu Ekstrem di IndonesiaÂKenaikan suhu ekstrem di Indonesia membawa berbagai dampak yang signifikan, di antaranya:
1. Dampak KesehatanÂ
Gelombang panas dapat menyebabkan dehidrasi, migrain, demam tinggi, panas dalam, dan bahkan kematian akibat serangan panas (heatstroke), terutama di kalangan populasi rentan seperti anak-anak dan lansia. Lonjakan penyakit yang terkait dengan perubahan suhu juga menjadi perhatian, seperti peningkatan penyakit pernapasan [4].
2. Dampak EkonomiÂ
Suhu ekstrem mengganggu sektor pertanian dan ketahanan pangan di Indonesia. Tanaman yang bergantung pada cuaca stabil seperti padi dan jagung mengalami penurunan hasil, yang berdampak langsung pada pendapatan petani dan suplai pangan nasional. Sektor lain seperti pariwisata juga terdampak akibat cuaca yang terlalu panas. Selain itu, suhu ektrem ini juga berdampak pada sektor lain seperti sektor perikanan dan kelautan. Di sektor perikanan, perubahan suhu laut dan cuaca ekstrem seperti badai bisa mengganggu habitat ikan dan mengurangi hasil tangkapan. Contohnya, fenomena El Nino sering dikaitkan dengan naiknya suhu permukaan laut, yang menyebabkan ikan berpindah ke perairan yang lebih dingin, sehingga mengurangi jumlah ikan di wilayah tangkapan biasa. Akibatnya, pendapatan nelayan dan pasokan ikan di pasar menurun, dan dapat mempengaruhi harga komoditas perikanan [5].
3. Dampak LingkunganÂ
Kenaikan suhu mempercepat pencairan es di puncak gunung serta memperbesar risiko kebakaran hutan. Ekosistem laut di Indonesia juga terancam, dengan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) akibat kenaikan suhu air laut, yang memengaruhi keberlanjutan biodiversitas laut dan industri perikanan [6].
Upaya Penanganan dan Adaptasi