Mohon tunggu...
Nur Aisyah
Nur Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/11220850000053/PerbankanSyariah/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo, semuanya. Pada bagian deskripsi ini, saya akan memperkenalkan diri. Nama lengkap saya Nur Aisyah. Biasanya orang-orang memanggil saya dengan panggilan Aisyah. Asal kelahiran saya dari Sumatera Barat dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Saya memiliki beberapa kegemaran, sayangnya tidak bisa dituliskan semuanya dalam blog ini. Jadi, saya hanya menuliskan beberapa saja, di antaranya ialah menulis, membaca, travelling, dan mendengarkan musik. Nah, dalam hal menulis ini merupakan kegemaran yang amat saya sukai. Akan tetapi, kurang menggemari dalam menuangkan ide melalui cerita. Pribadi tertutup dan pendiam yang biasanya digambarkan orang-orang mengenai diri saya. Oleh karena itu, saya sangat tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan kepenulisan karena dengan menulis, saya dapat mengekspresikan kata-kata yang tidak dapat terucap dengan lisan namun dapat tertuangkan dalam tulisan. Walaupun saya dikenal sebagai anak pendiam, tetapi saya pernah mengikuti beberapa organisasi di luar sekolah. Awal pendidikan saya dimulai dari sekolah dasar pada saat berumur 6 tahun di SDN 11 Pianggu. Kemudian, saya melanjutkan pendidikan di MTsN 1 Solok, dan terakhir saya telah menamatkan pendidikan di MAN Kota Solok. Setelah menamatkan pendidikan SMA, saya memutuskan untuk mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Islam. Akan tetapi, pada akhirnya saya tetap memilih untuk mendaftar di Universitas Islam. Oleh sebab itu, saat ini, saya sedang duduk di bangku perkuliahan sebagai mahasiswa semester dua dengan jurusan Perbankan Syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nah, tujuan saya menulis blog ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah saya yaitu bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Drama: Crash Course in Romance

12 Maret 2023   17:25 Diperbarui: 12 Maret 2023   17:26 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Tulisan pertama dalam blog saya ini yaitu saya akan mengulas salah satu drama yang diceritakan oleh teman dalam rangka memenuhi tugas bahasa Indonesia. Cerita yang akan saya ulas kali ini berjudul "Crash Course in Romance".

Cerita ini dibuka dengan memperlihatkan padatnya salah satu kota di Korea, dikarenakan jam pulang pelajar dari salah satu akademi yang terkenal di kota itu. Drama ini menceritakan tentang seorang bibi yang bernama Nam Haeng-sun rela melepaskan mimpinya demi sang keponakan. Awal mulanya, bibi ini merupakan seorang atlet nasional yang sedang  mengejar mimpinya. 

Hingga pada suatu hari, kakak dari bibi ini menitipkan atau lebih tepatnya meninggalkan anaknya di rumah bibinya yang mana pada saat itu ibu dari si bibi ini masih hidup. Dikarenakan meninggalkan anaknya tanpa berbicara secara langsung, bibi ini marah dan ibu dari bibi ini berniat untuk mengejar ibu dari cucunya tersebut. Namun, naasnya kejadian yang tak dapat dihindari terjadi, ibu dari bibi ini meninggal karena kecelakaan.

Kemudian, cerita berlanjut dengan  si bibi meminta izin kepada pelatihnya untuk tidak ikut latihan dikarenakan keponakannya yang sakit. Si pelatih tidak mengizinkan karena sebelumnya si bibi ini juga pernah izin, hingga pada akhirnya si pelatih memberikan dua pilihan kepada si bibi yaitu latihannya atau keponakannya. 

Dan akhirnya, si bibi ini memilih keponakannya dan lebih memilih mengundurkan diri untuk menjadi atlet. Bekerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga ia juga menjual lauk. Selain harus mengurus keponakannya, ia juga harus mengurus adiknya yang menderita autisme.

Kemudian, drama ini juga menceritakan tentang seorang guru bintang yang populer. Yang mana guru ini pernah terjerat kasus di mana salah satu muridnya meninggal karena bunuh diri. Kemudian, adik dari muridnya ini menyamar menjadi asistennya untuk melindungi si guru ini. Si asisten ini sangat protektif kepada guru itu karena kakaknya sangat percaya kepada guru itu sehingga adiknya ikut-ikutan untuk melindungi si guru tersebut. Dikarenakan si guru ini merupakan orang yang dipercaya si asisten ini sampai membunuh orang yang tidak menyukai guru itu.

Si asisten juga tidak menyukai si bibi dikarenakan gara-gara bibi ini si guru berubah hidupnya, yang awalnya kerja-kerja-kerja menjadi- kerja-pacaran. Sehingga si bibi ini terancam terbunuh oleh asisten tersebut. Dan untungnya tidak sampai terbunuh.

Kemudian, si anak juga mendapat saingan di sekolahnya yang mana juga merupakan saingan di tempat lesnya. Saingannya ini iri kepada si anak sehingga membuat si saingan ini sampai stres. Namun, di akhir-akhir cerita si anak dan saingan ini sudah berbaikan dan bisa dibilang sudah tidak menjadi saingan lagi (berteman). Dan si bibi juga berhasil lolos dalam tes untuk menjadi pelatih walaupun sempat gagal.

Nah, dari drama ini kita dapat mengambil beberapa pelajaran. Salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah kita bisa mengejar mimpi kita apabila memiliki kesungguhan untuk menggapai mimpi tersebut dan pantang menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun