Mohon tunggu...
Asya
Asya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Hellow, aku hanya sang pujangga penulis aksara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Pemanggil Jiwa

2 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 2 Juni 2024   17:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa ini terbelenggu dalam bayangnya Bak mentari menyapa Sinarnya menghangatkan diri Bagi sang pelipur hati Sang pemanggil jiwa Menetap dalam aksara kata sang pujangga Wajah elok nan rupawan Sosoknya menjadi akhir penantian Sang pemanggil jiwa Mengetuk pintu hati yang terkunci Dengan ketulusannya Sang pujaan melabuhkan hati

Baca juga: Berlari Tanpa Ujung

Baca juga: Bapak dan Motornya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun