Mohon tunggu...
Aisya Mashadi
Aisya Mashadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister PAUD

Mahasiswa Magister Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emmi Pikler, Pendekatan Pengasuhan yang Penuh Rasa Hormat

3 Desember 2024   16:07 Diperbarui: 9 Desember 2024   22:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan Emmi Pikler pertama kali dipelopori oleh Dokter Anak asal Hungaria bernama Emmi Pikler pada pertengahan abad ke-20. Pendekatan ini memiliki filosofi pengasuhan yang penuh dengan rasa hormat dan mendorong kemandirian anak usia dini. Pendekatan Emmi Pikler membiarkan anak untuk bergerak secara bebas, seperti tidak mendudukkan mereka dalam posisi tertentu, menggulingkan mereka, atau berdiri sebelum mereka dapat melakukannya sendiri. Ketika anak merasa nyaman dengan orang tua atau pengasuhnya, mereka akan lebih rileks dan berkembang secara alami. 

Pada pendekatan Emmi Pikler, anak memiliki hubungan yang stabil secara emosional dengan pengasuh mereka. Anak akan merasa senang selama menghabiskan waktu bersama pengasuhnya. Akan tetapi, anak tidak ingin pengasuh tersebut terus menerus berada di sisi mereka. Sehingga, pendekatan Emmi Pikler memiliki jenis aktivitas bermain bebas, dimana anak memiliki ruang yang dirancang sesuai dengan kebutuhan, keamanan, dan eksplorasi mereka untuk membangkitkan kesenangan serta  mendukung aktivitas bermain yang dilakukan (Sagastui et al., 2020).

Jika Anda adalah orang tua atau pengasuh yang ingin membesarkan anak yang percaya diri dan mandiri. Pendekatan Emmi Pikler ini dapat dipilih menjadi salah satu pendekatan yang tepat!

Pilar Utama Pendekatan Emmi Pikler

Pilar utama dalam pendekatan Emmi Pikler menurut David dan Appell (1986) adalah pengetahuan dan pengenalan kapasitas awal bayi dan balita serta pembentukan hubungan afektif yang istimewa antara  balita dan anak (Sagastui et al., 2020). Pengasuh perlu mengutamakan kesadaran setiap anak terhadap dirinya dan lingkungannya serta mementingkan keadaan yang sehat. 

1. Rasa Hormat terhadap Otonomi

Pendekatan Emmi Pikler meyakini bahwa anak mampu mengembangkan diri mereka sendiri. Pada pendekatan ini, pengasuh didorong untuk membiarkan anak untuk mengeksplorasi dan menguasai kemampuannya secara mandiri sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Pengasuh tidak perlu mengarahkan gerakan atau melakukan intervensi dalam aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak.

2. Gerakan Bebas

Pendekatan Emmi Pikler menekankan pada pentingnya gerakan bebas tanpa adanya gangguan. Pendekatan ini meyakini bahwa anak tidak boleh ditempatkan pada posisi yang tidak dapat mereka lakukan sendiri karena dapat mengganggu perkembangan alami. Misalnya, membiarkan bayi untuk berguling, duduk, merangkak, hingga berdiri secara alami tanpa adanya paksaan. Hal ini dapat membantu anak untuk memahami tubuh dan lingkungan mereka sendiri. 

3. Pengasuhan Terpadu

Pendekatan Emmi PIkler menekankan kemandirian namun tidak mengabaikan betapa pentingnya pengasuhan yang terpadu. Pendekatan ini menganjurkan interaksi yang penuh perhatian antara pengasuh dan anak, khususnya selama melakukan pengasuhan seperti memberi makan, mengganti popok, atau memandikan. Pengasuh dapat membangun kepercayaan dengan memberikan perhatian penuh kepada anak dan terlibat dalam komunikasi yang penuh rasa hormat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun