Andhika Ramadhani, sosok kiper muda Persebaya Surabaya pun juga pernah melalui hal tersebut. Segala doa dan usaha gigihnya kini mengantarkan pria 21 tahun itu menjadi bagian dari klub sepak bola kebanggaan warga Surabaya. Sejak duduk di bangku SD, Andhika sudah membantu sang ibu untuk berjualan dengan menggunakan gerobak, bahkan untuk mendapatkan uang jajan, ia juga pernah menjadi tukang parkir. Meskipun sudah bergabung dengan Persebaya Andhika tetap mau menjadi tukang parkir walaupun hal tersebut membuatnya ditegur temannya, ujar Andhika dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Persebaya.
Ketika seseorang ingin menggapai mimpi, tentu akan melewati fase jatuh bangun yang akan mengantarkannya pada mimpi tersebut.Sejak masih kecil, pria kelahiran Surabaya tersebut hanya tinggal dengan sang ibu yang menjadi single parent, jadi mau tidak mau ia harus membantu orang tuanya bekerja untuk tetap mendapatkan uang demi mencukupi kebutuhan keluarga. Hal itu juga membuatnya harus pintar membagi waktu antara membantu orang tua dan latihan, kalau ada jadwal latihan pagi bersama Persebaya, ia berangkat habis subuh karena perjalanan yang memakan waktu cukup lama, jikalau jadwal latihan sore, selepas dzuhur ia sudah mulai menuju tempat latihan. Perihal mengejar karier pria yang akan genap berusia 22 tahun pada 5 Januari itu sangat serius dan bertekad kuat dalam mewujudkan cita-citanya, yaitu menjadi pemain bola profesional dan mengangkat derajat orang tua serta memberangkatkan ibunda tercinta untuk bisa beribadah ke tanah suci, Mekah.
Lebih memilih untuk menjaga sang ibu yang sedang sakit, waktu itu ia hampir bergabung dengan klub besar Bali United karena lolos seleksi dari ribuan banyak pemain lain. Namun, setelah mempertimbangkan, ia lebih memilih bersama The Green Force karena bisa dekat dengan ibu dan tidak mau meninggalkan ibunya menjaga warung sendirian agar tidak kecapekan. Segala usaha dan pengorbanannya kini terbayar dengan promosi ke tim senior Persebaya Surabaya. Sebuah kisah inspiratif yang bisa dijadikan motivasi bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk menggapai mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H