Mohon tunggu...
Aisya Karoma Nursida
Aisya Karoma Nursida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Trip

Braga dengan Segala Keunikannya

11 Juli 2024   19:08 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Braga adalah salah satu tempat yang ikonik di daerah Bandung. Banyak hal-hal unik yang bisa kita jumpai di Braga, apalagi saat ini Pemerintah Kota Bandung memiliki kebijakan Braga Bebas Kendaraan atau "Beken" yang dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu. 

Kebijakan ini tentunya sangat disambut baik oleh para masyarakat dan karena dengan adanya kebijakan ini para masyarakat lebih leluasa untuk berjalan-jalan di Braga tanpa adanya gangguan kendaraan motor atau pun mobil.


Disepanjang jalanan Braga teman-teman pasti selalu menemukan para seniman-seniman yang sedang berkarya, salah satunya para pelukis. Terdapat salah satu seniman yang unik di Braga yang sering dijuliki dengan julukan "Manusia Emas". 

Seniman ini mempunyai impian yang tinggi yaitu menjadi salah satu pelukis terkenal. Dengan beliau melukis para pejalan Braga dengan pakaian yang unik menjadi salah satu usahanya agar ia bisa terkenang dalam setiap memori para pejalan Braga dan menjadi pelukis terkenal. Usia yang sudah tua tidak mengurungkan niatnya untuk menggapai impiannya.

Selain itu Braga juga tidak bisa dipisahkan dari kulinernya yang banyak. Banyak sekali tempat kuliner di Braga salah satunya adalah Toko Roti Sumber Hidangan. Toko ini juga mempunyai kisahnya tersendiri. Berdiri sejak tahun 1929 pada zaman Belanda dan masih kokoh berdiri dan berjalan hingga sekarang. Toko ini sekarang sudah dikelola oleh generasi ke 2 dan akan diturunkan ke genrasi ketiga. 

Di toko ini cara pembuatan rotinya pun masih khas seperti zaman dulu yaitu memakai oven bakar yang besar. Tapi, meskipun cara pembuatan dan resepnya masih menggunakan cara yang jadul untuk rasa toko ini dapat bersaing dengan toko-toko modern lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun