Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizen for developmen

Usaha adalahhh sebagian dari gerak takdir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dramatisnya Pernikahan Kebanjiran di Aceh Barat

23 November 2019   08:42 Diperbarui: 23 November 2019   08:44 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kedua mempelai sedang duduk dan menunggu tamu yang datang, Meulaboh 17 November 2019/ Siti Aisyah

Hujan yang mengguyur selama sepekan terakhir membuat enam kecamatan di Kabupen Aceh barat terendam banjir luapan. Kejadian tersebut terjadi sejak sabtu malam 16 November 2019.
Menurut laporan Pusat pengndalian Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Aceh Barat , banjir tersebut terjadi di kecamatan Kaway XVI, Kecamatan Woyla Timur, Kecamatan Woyla Barat, Kecamatan Panton Re, Kecamatan Meurebo dan Kecamatan Johan Pahlawan.

Dampak dari banjir tersebut juga mengakibatkan salah seorang warga Desa Pasi Mesjid, Kecamatan Meurebo, terpaksa melangsungkan acara resepsi pernikahan di dalam genangan banjir. Pasalnya, sekitar pukul 08:00 WIB tiba-tiba saja banjir melanda kawasan tersebut, dan menggenangi rumah mempelai wanita dengan ketinggi mencapai 1 meter. padahal resepsi pernikahan akan di gelar hari itu juga.

"Acara tetap harus dilanjutkan, karena sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dan undanganpun sudah tersebar," ujar Tuha Peut Misni Ananda, Minggu 17 Oktober 2019.

Warga menggendong pengantin pria agar terhindar dari air untuk sampai ke kursi pelaminan, Meulaboh 17 November 2019/ Siti Aisyah
Warga menggendong pengantin pria agar terhindar dari air untuk sampai ke kursi pelaminan, Meulaboh 17 November 2019/ Siti Aisyah
Misni mengaku sangat sedih melihat tempat resepsi pernikahan warganya terendam banjir,"Memang hati kami sangat kecewa,sangat sedih dan kami pun tidak menyangka kalau banjir akan datang tiba-tiba,"katanya.

Ia menambahkan banjir yang melanda kawasan tersebut terjadi karena luapan air sungai Krueng Meurebo, selain itu desa itu juga langganan banjir, bahkan pertahunnya bisa terjadi tiga sampai empat kali.

"Kami sangat berharap pemerintah daerah harus menanggapi dan meninjau dengan serius permasalahan banjir yang terjadi dikawasan ini," pungkasnya.

Sementara disisi lain, pasangan pengantin Muhammd Roni dan Mega Irawan terlihat sangat bahagia, Sembari tersenyum, keduanya terus menyalami setiap tamu yang berkunjung, meskipun sebelum kedua mempelai duduk dikursi pelaminan, harus diangakat agar terhindar dari air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun