Mohon tunggu...
Aisyah Syifa
Aisyah Syifa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMP

- Not a person who is good at writing :)) (Beutiful things are around you, so don't forget to keep grateful!)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Halaman Terakhir

27 Maret 2024   20:05 Diperbarui: 27 Maret 2024   20:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari ini, semangat keceriaan menggema di sekolah kami --- khususnya murid kelas 5, seiring dengan diadakannya study tour bagi siswa kelas 5. Bersama-sama, kita akan menjelajahi pesona alam. Sebuah bis yang telah disewa oleh sekolah akan menjadi sarana transportasi menuju destinasi tersebut. 

"Anak-anak kelas 5-D, bisnya di sini!!" itu suara Bu Fina, wali kelas 5-D --- kelasku. Aku dengan 3 sahabatku yaitu Rea, Ciara, Becca, dengan segera berkumpul di dekat Bu Fina. "Gantian ya masuknya, baris yang rapi," ucap Bu Fina sambil berusaha menjaga kedisiplinan di tengah kegembiraan yang melanda kelas kami. 

Seiring dengan derap langkah yang penuh semangat, kami satu per satu masuk ke dalam bis. Ruangannya dipenuhi kegembiraan dan suara ceria siswa-siswi yang tidak sabar untuk memulai perjalanan ini. Kami mencari tempat duduk dan memilih duduk bersama. 

Bis mulai bergerak perlahan, meninggalkan sekolah yang menjadi saksi awal perjalanan kami. Di sepanjang perjalanan, canda tawa mengisi bis, menciptakan kenangan yang tak terlupakan. 

Saat bis melintasi hamparan hijau pedesaan, pandangan kami terhanyut oleh keindahan alam. Becca mengeluarkan kamera untuk mengabadikan pemandangan indah ini, sementara Rea dan Ciara asyik berbincang tentang rencana-rencana selama di tempat wisata.

***

Bis berhenti sejenak di sebuah rest area, untuk makan dan ke kamar mandi. Aku, dan Rea pergi ke kamar mandi sebentar. Setelah dari kamar mandi, kami kembali ke tempat dimana yang lain berkumpul untuk makan, tetapi ada seseorang mendatangi kami. "dek, dibeli, bukunya" Dia menawarkan jualannya. Seorang perempuan. Tidak tinggi, juga tidak pendek, mengenakan masker, yang membuatnya terlihat misterius. Juga Tudung hitam yang semakin menambah kesan misteriusnya.

Pandangan kami tertuju pada buku-buku yang dijajakannya. Sampul-sampulnya menarik, "murah kok, 50.000 aja" Orang itu kembali berbicara. Aku menatap Rea, yang balas menatapku. 'Sejujurnya, aku tertarik dengan buku itu, namun uang yang kubawa hanya membawa 30.000,' bisikku kepada Rea. Rea terlihat mengangguk, setuju. "Ini sudah diskon, dek, harga aslinya 125.000,"orang itu mencoba meyakinkan. 'kamu bawa uang berapa Rea? Mau patungan nggak?' bisikku kepada Rea. 'Aku bawa 25.000 Ryl, boleh deh patungan,' Rea balas berbisik, menyetujuinya. Merogoh saku, dan mengeluarkan uangnya dan memberikannya kepadaku.

"Beli satu ya," ucapku kepada orang itu. "Baik. Tapi ingat selalu,  jangan pernah buka halaman terakhir, jika tidak ingin menyesal," kata orang itu, seraya memberikan buku itu padaku. Aku dan Rea hanya bisa menatapnya berlalu dengan perasaan heran.

Kami kembali ke tempat makan dengan membawa buku itu, sementara Ciara dan Becca sudah menunggu disana. Aku dan Rea mulai menyantap hidangan yang telah tersedia di atas meja. Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan dengan buku misterius itu menjadi pusat pembicaraan dan misteri yang memikat kami sepanjang sisa perjalanan menuju destinasi wisata.

Aku dan Rea menceritakan semuanya kepada Ciara dan Becca. Tentang pertemuan dengan orang misterius tadi, tentang buku yang menarik namun mahal, keputusan kita untuk patungan demi mendapatkannya, dan pesan misterius yang disampaikan orang itu. Setelah menceritakan semuanya, suasana terasa penuh dengan rasa penasaran. Kami pun memutuskan untuk membaca buku itu bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun