Mohon tunggu...
Aisyah Syifa
Aisyah Syifa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMP

- Not a person who is good at writing :)) (Beutiful things are around you, so don't forget to keep grateful!)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepenggal Kisah Tak Terlupakan

10 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 10 Februari 2024   13:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muffin, kucing kesayanganku yang amat aku cintai. Bulunya berwarna putih dengan corak coklat yang memesona, ekornya yang panjang dan berbulu tebal, serta matanya yang bulat sungguh membuatnya terlihat menggemaskan.

Muffin sering tidur bersamaku di malam hari, biasanya ia akan meringkuk di kaki maupun disebelahku. Namun juga terkadang dia akan tidur di atas bantal yang telah kusiapkan. Meskipun aku tak tahan untuk tidak mengusiknya dengan gemas saat dia tidur, namun Muffin akan tetap tertidur pulas. Saat ingin keluar, ia akan mengeong-ngeong dengan lembut, membangunkanku, dan meminta agar dibukakan pintu.

Saat aku memilih untuk tidak mengajaknya tidur bersama, dan aku keluar kamar saat tengah malam, pemandangan yang menyambutku selalu Muffin yang berada di depan pintu kamar. Matanya memancarkan ekspresi memohon, bahkan terkadang dia tetap menunggu hingga terlelap di ambang pintu kamarku. Melihatnya begitu, hatiku pun tak tega untuk membiarkannya.

Ketika aku dihadapi dengan kesedihan, Muffin akan tetap setia berada di sisiku. Ketika bahagia menghampiri, Muffin juga berada disampingku, matanya berbinar seakan-akan ikut merasakan kegembiraan yang ada dalam diriku. Tak peduli dalam keadaan apapun, Muffin selalu menemaniku, siang dan malam. Aku sangat menyayangi Muffin.

***

Hari ini, 12 April 2023 

Kupandangi sebuah foto berbingkai yang terpajang di dinding, fotoku bersama Muffin. Meski kini raganya telah tiada, tetapi aku merasakan jiwanya akan selalu hidup dalam relung hatiku. 

'Terimakasih Muffin, untuk 2 tahun yang penuh makna. Maafkan jika selama ini ada perbuatanku yang menyakitimu, maafkan jika aku tidak baik kepadamu. Kamu kucing yang baik, sejak kedatanganmu dalam kehidupanku, yang kurasakan hidupku menjadi lebih bahagia. Terimakasih Muffin, untuk segalanya..'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun