"Ohh,.. Eh Ellina, ibu bawain sesuatu ini buat kamu" Kata ibu sembari membuka tasnya.
"Ohya? Apa tuh?" Giliran Ellina yang bertanya.
"TARAA!!" Ibu mengeluarkan sebuah boneka dari tasnya.
"Waahhh,.. Terimakasih Ibuu" Ellina berkata sembari memeluk ibunya.
Boneka itu berbentuk kucing. Ukurannya tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil. Dengan matanya yang lebar, membuatnya terlihat sangat lucu. Bulunya lembut, sehingga sangat nyaman untuk dipeluk. Aku meletakkan boneka itu di meja belajarku.
Malam itu, aku tak kunjung bisa tidur. Sosok anak kecil dengan baju lusuh yang aku lihat tadi terus menghantui pikiranku. 'Siapa dia? Bagaimana bisa dia berada di sana? Apa yang terjadi padanya? Mungkinkah dia terjebak di dalam cermin itu?' Ribuan pertanyaan melintas dan berenang di dalam kepalaku, menyerang setiap sudut pikiran yang mencoba memahami kehadiran misterius anak kecil itu. Aku pun membalik tubuhku, mencari posisi yang nyaman agar dapat tertidur. Namun, sekilas aku melihat ke arah cermin itu. Alangkah kagetnya aku, melihat apa yang ada di dalam cermin itu. Lihatlah, ada anak itu sedang duduk di atas kursi belajar ku, sembari memainkan boneka kucing baruku.Â
Ellina tidak bisa mengatasi ketakutannya. Anak kecil berpenampilan berantakan di dalam cermin terus menghantuinya setiap malam, bahkan dalam tidurnya. Setiap kali ia menoleh ke arah cermin, sosok itu selalu hadir, memainkan boneka kucing yang baru saja diberikan oleh ibunya. Ellina selalu berusaha mengabaikan anak kecil itu walaupun sebenarnya ia sangat takut. Namun, pada suatu malam, ketika ia kembali mencoba mengabaikan sosok anak kecil itu, ia mendengar bisikan lembut. "Ellina,.. tolong bantu aku" Awalnya Ellina menganggapnya hanya halusinasi yang mengusik pikirannya, namun lama-kelamaan suara itu semakin nyata. Ellina mencari sumber suara dan menyadari bahwa cermin itulah asal suaranya. Ellina pun memberanikan diri menghampiri cermin itu
"Siapa kamu? Apa yang terjadi padamu?" Ellina menghadap cermin dan berbicara kepada sosok tersebut.
"Hai Ellina, Namaku Shey" Anak itu memperkenalkan diri.
"Beberapa waktu lalu, aku menemukan sebuah cermin di rumah yang tidak berpenghuni. Cermin itu memiliki daya tarik magis yang tidak terduga, dan tanpa sengaja aku menyentuhnya, kemudian aku tersedot ke dalam dimensi lain yang gelap dan misterius. Sementara di dunia nyata, keluargaku mulai mencariku. Namun tidak ada yang tahu, bahwa aku terjebak di dalam cermin ini, sendirian" Lanjut Shey.
"Bagaimana caraku membantumu, Shey" Ellina menanyakan cara membantunya.