4) Geng motor
Knalpot yang sengaja dimodifikasi agar mengeluarkan suara yang berbeda, hingga menyebabkan keributan dimana-mana. Parahnya mereka bahkan masih di usia anak dan belum memiliki izin untuk berkendara.
5) Lupa terhadap budaya lokal
Westernisasi atau budaya kebarat-baratan merupakan hal yang sangat sering ditemui saat ini. Seorang anak akan dianggap kolot jika tidak mengikuti tren berpakain masa kini. Hal ini menyebabkan sebagian anak Samosir bahkan mulai melupakan budaya lokal dan menganggap bahwa budaya asing lebih menarik dan keren.
Contoh nyata gagalnya pendidikan karakter bagi anak yang sejak dini tidak diterapkan yaitu mereka yang ketika sudah besar melakukan korupsi, mengedar dan menggunakan narkoba, membunuh, pencurian, dan banyak masalah lainnya yang secara langsung dapat kita temui saat ini.
Lalu bagaimana cara kita menumbuhkan karakter yang baik bagi anak? Pendidikan karakter yang paling dan sangat penting di awal masa pertumbuhan anak yaitu berasal dari keluarga. Karena keluarga merupakan wadah pertama tempat anak dibentuk karakternya oleh orang tua dan juga saudara-saudaranya.Â
Lalu selanjutnya yaitu pendidikan karakter yang berasal dari lingkungan di sekelilingnya. Setelah keluarga, anak akan dengan sendirinya berbaur dengan lingkungan. Baik dan buruknya pengaruh lingkungan dapat berdampak bagi karakter anak. Dan yang terakhir yaitu pendidikan karakter yang diterima anak di sekolah. Sekolah bukan hanya wadah untuk menimba ilmu, namun juga tempat untuk membentuk serta memperbaiki karakter anak.
Pendidikan karakter merupakan solusi bagi seluruh permasalahan yang dibahas diatas atau bahkan permasalahan yang belum disinggung sama sekali. Dengan menanamkan dan menciptakan karakter yang baik dalam diri anak sejak dini, dapat menjadikan anak kelak sebagai generasi yang membanggakan. Kabupaten Samosir yang layak anak juga dapat segera direalisasikan apabila kita juga turut serta mengambil peran dalam proses pembentukan dan pengembangan karakter anak.
Penulis : Aisyah Sihombing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H