"Kakaak, pinjam Macinya !". Teriak adikku bunga yang baru pulang dari sekolah. Maci merupakan kucing kesayangan kami di rumah. Maci memiliki tubuh yang besar melebihi kucing biasa.
Maci dikenal sebagai kucing komplek, karena Maci sangat berani dan akan menghalangi kucing-kucing liar yang baru masuk ke perumahan kami. Keberanian Maci tidak sampai disitu saja, bahkan Maci pernah menghadapi  Anjing yang lewat di depan rumah.
"Kakak kesini cepat, lihat Maci kak". Aku terkejut dengan panggilan Adikku yang tiba-tiba ini. Aku mulai berfikir buruk, apakah terjadi sesuatu terhadap Maci ?
"Ya Allah". Ucapku, ternyata adikku memanggil untuk melihat Maci yang memiliki bayi-bayi baru. Â Memang sebelumnya Maci sedang hamil dan mau melahirkan, tapi karena saking kuatirnya tidak berfikir sampai kesitu.
"Lucu ya Kak, anak-anaknya Maci". Terlihat Bunga Adikku begitu antusias menyambut kelahiran anak-anaknya Maci.
"Adek, kita beri nama ya anak-anaknya Maci". Aku mengajak Bunga memberi nama anak-anak Maci tersebut.
"kalau ini kita beri nama Bulem ya Kak, karena bulunya lembut". kata adikku  sambil memegang kucing lembut dan panjang bulu-bulunya.
"Kakak setuju dek, kalau ini Ucil dan Avatar ya". Aku memberi nama 2 anak kucing ya lainnya.
"Oke". Jawab Bunga dengan wajah yang berseri-seri.
Maci, ibu Kucing yang bertanggung jawab dan sangat menjaga anak-anaknya. Terlihat sekali Maci begitu menjaga anak-anaknya. Mereka ditinggal Maci hanya pada saat mau makan saja.
"Miauww miauww miauuww". Sepertinya pagi ini aku mendengar suara anak kucing.
Â
"Bunga Bunga itu sepertinya ada suara anak kucing deh". Teriakku memanggil bunga.