Mohon tunggu...
Aisyah Shabrina
Aisyah Shabrina Mohon Tunggu... -

14 tahun, senang menulis :D\r\ntwitter : @aisyahshabrina\r\nFacebook : Aisyah Shabrina\r\nY!m : Aisyahbrina

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Love in New York City Part 3

28 November 2011   11:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau tahu, itu merupakan akhir yang manis untukku. Akhirnya, Daniel menyatakan perasaannya kepadaku. Perasaanku saat itu senang, senang tak ada dua. Betul-betul speechless, karena aku sebelumnya tidak menduga akan terjadi hal itu.

Tiga bulan sudah aku selalu menghabiskan waktu denganya. Bersamanya, membuatku merasa senang juga nyaman. Dia selalu ada untukku ketika aku membutuhkannya. Tak ada rasa bosan yang aku rasakan ketika bersamanya. Namun, mungkin ada kalanya aku harus merasakan hal yang buruk ketika bersamanya. Perasaan senang dan nyaman bersama Daniel, lambat laun mulai berubah menjadi suatu kecemburuan. Perasaan itu timbul ketika ada dua murid baru di kelas kami. Dua murid itu, sama sepertiku mereka juga pindahan dari negara lain. Satu murid perempuan namanya Lily, dia mempunyai paras yang cantik, rambut hitam dengan gaya rambut yang keren, bola mata cokelat kehitaman dan posturnya tinggi seperti model. Jika dilihat-lihat, dia sepertinya berasal dari negara yang sama sepertiku. Satu murid lainnya laki-laki, namanya David, dia terlihat tampan dan meenawan, posturnya tinggi, kulitnya putih, rambut hitam, bola matanya pun cokelat kehitaman. Menurutku, kedua murid ini sepertinya berasal dari negara yang sama denganku. Keduanya terlihat menarik.

Sebelumnya, aku merasa dengan adanya murid baru di kelas kami, itu merupakan hal yang bagus. Mungkin dengan adanya murid baru, kelas akan bertambah ramai. Dan aku juga mempunyai teman baru. Tapi kenyataanya aku salah, dugaanku salah besar. Itu semua, bermula dari perkenalan Daniel dengan Lily.

***

Saat itu, di New York sedang musim semi pemandangannya betul-betul indah. Seperti biasa, pagi-pagi Daniel menjemputku ke apartemen untuk pergi bersama ke sekolah. Dia menungguku di lobby apartemen. Dia terlihat sangat rapi dan seperti biasa dia tampak menawan. Selintas aku berpikir, aku sangat beruntung mempunyai pacar seperti dia. Saat itu, aku betul-betul bersyukur dengan adanya dia yang menghiasi hatiku.

Ketika aku menghampirinya, dia memberikan senyumannya padaku. Dia terlihat sangat tampan, dan aku membalas senyumannya dengan malu. Saat itu juga dia menyapaku.

” hey, kau terlihat anggun Joe “

” terimakasih, kau juga terlihat tampan “

“terimakasih “

Kami pun bergegas masuk ke dalam mobil. Mobil yang kami tumpangi pun melaju kencang di tengah hiruk pikuk kota New York. Pemandangannya indah, walaupun kota New York sangat padat saat itu.

Kurang dari 30 menit kami sudah sampai di sekolah. Kami berjalan bersama memasuki kelas pertama yaitu, kelas sains. Di kelas, aku duduk sebangku dengan Daniel. Tak lama setelah kami datang, bel masuk pun berbunyi. Seperti biasa guru kami, Pak Robert pun memasuki kelas. Tapi kali ini dia tidak sendirian, dia diikuti oleh kedua murid yang asing di sekolah ini. Sepertinya mereka murid baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun