Mohon tunggu...
Aisyah Septianingsih Efendy
Aisyah Septianingsih Efendy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Jember

Seorang mahasiswa Ilmu Keperawatan yang tertarik pada kuliner dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruwat Ranu, Ungkapan Terima Kasih kepada Ranu Klakah

14 Juni 2024   17:49 Diperbarui: 14 Juni 2024   17:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranu Klakah, dokumentasi pribadi

Ranu Klakah merupakan salah satu danau yang dimiliki Kabupaten Lumajang. Terletak tepatnya di Desa Tegal Randu, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Luasnya mencapai 22 hektar dengan kedalaman 30 meter. Perjalanan ke Ranu Klakah membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit dari pusat Kabupaten Lumajang.

Ranu Klakah memiliki peran besar dalam keberlangsungan hidup masyarakat setempat. Air dari Ranu Klakah dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai sektor kehidupan, seperti mandi, mencuci, minum, irigasi, maupun budidaya ikan. Selain itu, sektor pariwisata juga dikembangkan. Terdapat taman dengan gazebo dan beberapa wahana permainan untuk anak-anak. Disediakan pula persewaan perahu dengan harga terjangkau bagi yang ingin mengeksplor area ranu. Masyarakat membangun warung apung pada daerah ranu dan berjualan disana sebagai sumber penghasilan sehari-hari. Ikan-ikan yang berada disana juga dikembangbiakkan serta dipanen baik untuk konsumsi pribadi warga setempat ataupun untuk dijual ke pasar. 

Tradisi Ruwat Ranu adalah ritual adat yang sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat setempat.  Ruwat Ranu sendiri adalah ungkapan rasa syukur warga atas hasil alam yang telah diberikan oleh Tuhan melalui Ranu Klakah. Karena, pada tiap tahunnya di Ranu Klakah akan terjadi peristiwa koyo, yakni naiknya ikan-ikan penghuni Ranu Klakah ke permukaan. Pada momen ini, masyarakat akan berbondong-bondong pergi ke ranu untuk memancing ataupun membeli pada warga setempat dengan harga yang sangat murah dari biasanya. Ikan mujaer dengan berat 1 kg hanya dibandrol seharga Rp. 10.000,00- saja saat masa koyo ini berlangsung. 

Ruwat Ranu biasanya diadakan saat menjelang bulan suci Ramadhan. Dalam kegiatannya,  masyarakat akan berkumpul di area sekitar Ranu Klakah dan melakukan pengajian bersama-sama. Selain sebagai ungkapan rasa syukur, Ruwat Ranu digelar sebagai ajang kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya melestarikan lingkungan ranu demi stabilnya keberlangsungan hidup kedepannya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun