Mohon tunggu...
aisyah salsabila
aisyah salsabila Mohon Tunggu... Ilustrator - Freelancer

Masih serba calon: calon penulis buku, calon ilustrator, dan calon mayit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Budaya Lokal melalui Pelatihan Tari Remo untuk Anak-anak di Desa Gajahrejo oleh Tim KKN UM

4 Juli 2021   23:07 Diperbarui: 4 Juli 2021   23:13 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pelatihan Tari (Dokumentasi KKN UM Gajahrejo 2021)

Tim KKN Reguler Model Blok dari Universitas Negeri Malang yang bertempat di desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang melakukan kegiatan pelatihan menari tradisional dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan potensi anak-anak dalam kegiatan seni tari guna penyambutan tamu serta menarik kecintaan anak-anak terhadap kesenian tradisi khususnya tari tradisional. Kegiatan pelatihan tari ini diajarkan oleh salah satu anggota yaitu Geta Erisa Fitri.

Kegiatan pelatihan tari ini termasuk dalam program kerja yang diusung oleh Tim KKN untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gajahrejo, baik dalam meningkatkan kesadaran akan kebudayaan dan kreativitas anak-anak di desa tersebut. Masyarakat Desa Gajahrejo menyambut dengan baik atas diadakannya pelatihan tari tradisional ini dikarenakan sebelumnya banyak anak-anak yang telah mempelajari tari tradisional yaitu tari bapang dan topeng. Tari yang diajarkan oleh Tim KKN di Desa Gajahrejo yaitu Tari Remo.

Kegiatan Pelatihan Tari (Dokumentasi KKN UM Gajahrejo 2021)
Kegiatan Pelatihan Tari (Dokumentasi KKN UM Gajahrejo 2021)

Tari Remo merupakan tarian asal Jawa Timur yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung ke daerah. Tari remo pertama kali diciptakan oleh seniman-seniman jalanan di desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang dengan tema pangeran yang gagah berani. Dulu tarian ini diperkenalkan dengan cara menampilkannya di jalanan dan mengamen. Seiring berjalannya waktu, tarian ini kemudian diterima oleh masyarakat setempat dan digunakan sebagai tarian penyambutan tamu atau ditampilkan pada acara-acara tertentu, khususnya pada saat pertunjukan ludruk.

Pelatihan Tari Remo ini diikuti oleh 13 anak dari masing-masing dusun. Kegiatan tari ini dilaksanakan sebanyak seminggu 2 kali untuk menghafalkan gerakan tari. Hasil pelatihan ini nantinya akan disaksikan pada puncak acara dari program kerja KKN UM, yaitu dalam Acara Penutupan yang akan dilaksanakan pada akhir masa KKN yang akan bertempat di Balai Desa Gajahrejo.

Dengan adanya kegiatan pelatihan tari tradisional ini semoga dapat membawa manfaat bagi masyarakat dan dapat membantu memajukan Desa Gajahrejo dibidang kebudayaan, dan menarik perhatian anak-anak pada era digital ini untuk lebih mencintai tari tradisional yang harus kita lestarikan Bersama.

Editor: Ravika P. Marhaeni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun