Mohon tunggu...
Aisyah Rusyidah
Aisyah Rusyidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Saya mahasiswa fakultas kedokteran universitas Airlangga angkatan 2023. Saya memiliki hobi travelling ke alam, menggambar/melukis, fotografi, dan membaca novel. Saya juga memiliki minat menulis, karena dengan menulis kita dapat berbagi ilmu dengan banyak orang, dan bermanfaat nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Depresi, Tidak Dapat Menerima Kelebihan dan Kekurangan Dapat Menimbulkan Penyakit Hati, Pentingnya Regulasi Emosi

7 Juni 2024   02:12 Diperbarui: 7 Juni 2024   02:17 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua pasti punya kekurangan dan kelebihan masing-masing
Dalam sebuah hubungan pasti ada enak dan tidak enaknya, bukan dalam perihal hubungan namun dalam kehidupan sehari-hari ada banyak hal yang kita temui tidak harus sesuai dengan ekspektasi yang kita inginkan. Bisa saja dalam hal pasangan, pertemanan, percintaan, keluarga, ataupun barang mati yang ada di sekitar kita. Semua hal pasti ada baik dan buruknya, bahkan saat seseorang sudah berteman lama dan baik namun pada akhirnya pasti ada suatu ketidaksesuaian dengan apa yang diinginkan selama ini dan akhirnya mereka memilih untuk mengakhiri pertemanan atau tetap melanjutkannya, itu adalah salah satu contoh yang terjadi dalam hubungan pertemanan. Disisi lain ketika kita akan membeli suatu barang, dan terdapat banyak pilihan barang yang sudah di depan mata, saat itu juga pasti seseorang akan memilih barang yang paling menguntungkan baginya walaupun barang tersebut juga punya kekurangan, contoh si A ingin membeli sepatu kemudian dia memilih mana sepatu yang cocok dengannya dan pada akhirnya ia menemukan antara dua pilihan sepatu tersebut, sepatu yang pertama sangat cantik dan harganya murah, namun sepatu tersebut tidak bisa tahan lama karena bahannya tidak bagus, kemudian sepatu yang kedua sangat cantik dan nyaman dipakai namun harga sepatu tersebut lebih mahal dari yang pertama, mau tidak mau si A harus memilih dan menerima apapun baik buruknya. Hal itu pun sering terjadi apabila seseorang dalam memilih pasangan hidup, ia juga harus memikirkan bibit bebet bobot nya dan menerima apapun baik buruknya.

Oleh karena itu tidak sedikit orang yang mengalami depresi karena tidak bisa menerima kenyataan yang ada di dunia ini. Semua pasti akan kembali ke diri kita masing-masing termasuk bagaimana cara untuk menghadapi setiap persoalan yang terjadi. Salah satunya adalah menerima apapun entah dari segi baik maupun buruk. Contohnya ketika kamu mendapati temanmu yang kesusahan pada pelajaran matematika namun disisi lain ia sangat sabar dan pengertian ke kamu, meskipun begitu kamu tetap menemaninya walaupun kadang kamu sering diminta untuk mengajarkan matematika padanya. Ada juga orang yang tidak begitu cantik parasnya namun ia berhati lembut bagai bidadari dengan begitu ia tetap bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan, dengan begitu hatinya tenang dan tidak protes kepada siapapun karena dia menerima semua sisi baik dan buruknya.
Motivasi cerdas Dr.Agus sebagai solusi menangani penyakit hati.
Dr. H. Agus Ali Fauzi, PGD.Med(ECU) seorang dokter paliatif sekaligus motivator yang selalu memberikan motivasinya bagaimana mengelola emosi dan pikiran sehingga organ tubuh tetap sehat. Dalam sebuah forum Dr.Agus menyampaikan beberapa motivasi cerdasnya dalam menangani beberapa macam penyakit hati yang berisi sebagai berikut;
Jangan membenci tapi memuji
Jangan mengejek tapi merangkul
Jangan memukul tapi merangkul
Jangan menghujat tapi mendekat
Jangan destruktif tapi inovatif
Jangan membentak tapi berkata yang lunak dan bijaksana


Beliau juga menyampaikan pentingnya dalam menerapkan regulasi emosi dalam kehidupan sehari-hari salah satunya ialah frame thinking yaitu menyebarkan informasi yang sekiranya membuat orang lain menjadi semangat, kemudian tidak menyebarkan hal-hal buruk yang sekiranya dapat menyakiti hati, bisa dibilang good frame thinking atau pola pikir yang bagus. Contoh lainnya ialah “bebas stres” dekat dengan Tuhan hati senang, jangan perfeksionis, jangan menyimpan dendam dengan orang lain. Terkadang seseorang lupa bahwa setiap manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna hingga suatu hari ia kecewa karena sikap dan perlakuan yang telah ia diterima dari orang lain, padahal hal tersebut diluar kendalinya, sudah sepatutnya ia untuk mengikhlaskan dan memaafkan agar tidak menumpuk penyakit dalam hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun