Mohon tunggu...
Aisyah Rostika Putri
Aisyah Rostika Putri Mohon Tunggu... Lainnya - -

Konten Terkait Kegiatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kurangi Sampah Plastik, Lindungi Kehidupan Berkelanjutan

19 November 2023   19:00 Diperbarui: 19 November 2023   19:03 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu akibat dari pembuangan sampah. Terdapat kurang perhatiannya masyarakat terkait dampak membuang sampah plastik sembarangan. Sampah plastik merupakan masalah yang menjadi fokus perhatian di Indonesia. Hal tersebut membuat saya menyadari bahwa sampah plastik yang digunakan secara praktis baik untuk membungkus makanan, minuman, hingga barang mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) memaparkan bahwa tahun 2022, Indonesia menciptakan yaitu kurang lebih 68,5 juta ton sampah dan sekitar 18,5 persen dari isi sampah adalah sampah plastik. Hal tersebut akan semakin bertambah selaras dengan pertumbuhan jumlah penduduk. 

Dampaknya yang terjadi di lingkungan dari tingginya angka sampah plastik yaitu Indonesia menjadi negara yang menghasilkan limbah plastik kedua yang terbesar di dunia setelah Cina dengan jumlah 3,2 juta metrik ton per tahun. Hal itu adalah sebuah kenyataan jika tingkat kepedulian masyarakat terkait dampak lingkungan sampah plastik kurang tinggi.

Plastik bersifat tidak mudah diuraikan. Jika masalah sampah plastik ingin menurun, bukan hanya pemerintah dan swasta yang menangani dan bertanggung jawab akan hal tersebut, akan tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama berdasar kepedulian diri sendiri terhadap sampah plastik. Pelarangan kantong plastik secara global telah direkomendasikan oleh Sekretariat Program Lingkungan PBB.

Kesadaran masyarakat akan plastik harus ditingkatkan, dimana selain sifat plastik yang tidak mudah diuraikan, dalam pengolahan mengakibatkan toksik dan terdapat zat yang menyebabkan kanker. Membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami. Daur ulang menjadi langkah dalam menangani sampah plastik. Selain itu, daur ulang memiliki nilai ekonomi jika produk dari sampah plastik diperjualbelikan.

Menurut saya, selain melakukan daur ulang sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai jual, pengurangan limbah sampah plastik dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian barang-barang plastik. Seperti saat ini, penggunaan tumbler atau tempat minum menjadi pandangan yang kita lihat setiap hari. Menurut saya, sudah banyak orang beralih menggunakan tumbler atau menggunakan wadah yang dibawa dari rumah, totebag atau penggunaan tas khusus untuk melakukan belanja.

Gerakan satu juta tumbler atau tempat minum juga sudah dibentuk oleh pemerintah yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kominfo) dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan juga Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Program tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah dalam mengurangi akibat penggunaan sampah plastik sekaligus meningkatkan akan kepedulian masyarakat dalam penggunaan botol minum tersebut dan pengurangan sampah plastik.

Menurut saya, mulai tanamkan kepedulian di lingkungan terdekat kita dari hal kecil. Menggunakan alat pengganti lain selain plastik dalam membungkus atau membawa berbagai produk, makanan, dan minuman. Selain itu membuang sampah sesuai tempat dan jenisnya, sehingga mudah untuk dimanfaatkan atau dilakukan daur ulang sesuai dengan jenis sampah yang dibuang. Mungkin akan sulit jika tidak diterapkan sejak saat ini, akan tetapi hal tersebut akan menciptakan kebiasaan dalam diri kita dan memberi efek baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun