Mohon tunggu...
Aisyah Riska Eka Putri
Aisyah Riska Eka Putri Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Saya adalah seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang sedang aktif mempelajari tentang bagaimana cara menulis Artikel dan Berita yang Aktual dan Efektif yang bisa di terima oleh Masyarakat agar menambah wawasan tentang berbagai macam hal yang terjadi di Dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Jakarta Biennale 2024: Perayaan Seni dan Kolaborasi yang Menghidupkan Kota

16 November 2024   13:27 Diperbarui: 16 November 2024   13:32 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/DCUTweGz6Ga/?igsh=MXdqZWVpdDN5aWZpYw==

Jakarta Biennale 2024 lebih dari sekedar pameran seni rupa. Acara ini merupakan momen refleksi dan perayaan 50 tahun  seni rupa kontemporer  Indonesia. Mengusung motto "Lumbung", biennale ini mengedepankan pembagian sumber daya dan kekuatan kolektif sejalan dengan semangat gotong royong  Indonesia. 

Yang menarik dari Biennale tahun ini adalah pendekatannya yang melibatkan kolektif seni lokal dan internasional. Bukan sekadar ruang pameran, namun juga ruang kolaboratif yang menstimulasi dialog antarbudaya dan interdisipliner. Salah satu program andalan kami, 'Topografi Kota Cermin', menunjukkan bagaimana seni dapat menyatukan kota-kota di Asia Tenggara dalam visi bersama tentang ruang kota yang layak huni.

Pendekatan "lumbung" yang diterapkan juga merupakan kritik terhadap paradigma tradisional dalam pengelolaan budaya. Dengan memberdayakan kelompok lokal, Jakarta Biennale menciptakan model-model baru yang lebih demokratis dan partisipatif, membuktikan bahwa kekuatan seni dapat menjadi alat perubahan sosial.

Namun tantangan yang dihadapi tidaklah kecil. Biennale tahun ini tidak mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, hal ini menunjukkan bahwa apresiasi terhadap seni masih sering  diabaikan di tataran politik. Meski demikian, pihak penyelenggara berhasil menyelenggarakan program-program inovatif seperti residensi "Lab Indonesiana: Baku Konek", yang menunjukkan bahwa kesenian lokal memiliki potensi yang sama besarnya dengan residensi internasional yang terbukti tersembunyi.

Jakarta Biennale 2024 mencerminkan bagaimana seni dapat menjadi alat integrasi, tidak hanya di Indonesia tetapi  di kancah dunia.
Inovasi, kolaborasi, dan keberanian  melibatkan masyarakat menjadi kunci suksesnya acara ini. Acara ini tidak hanya menampilkan keindahan, namun juga merangsang pemikiran dan menciptakan dampak sosial.
Kami berharap semangat ini dapat menginspirasi kota-kota lain untuk menjadikan seni sebagai bagian penting dalam kehidupan perkotaan.

Secara keseluruhan, Jakarta Biennale 2024 tidak hanya merefleksikan 50 tahun seni rupa kontemporer, namun juga merayakan semangat kolaborasi, inovasi, dan  berbagi. Terlepas dari segala keterbatasannya, acara ini  mampu menghadirkan program transformatif yang menunjukkan bahwa seni adalah alat yang ampuh untuk membangun dialog dan solidaritas. Kami berharap suksesnya acara ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pihak yang terlibat untuk terus mendukung perkembangan seni. Merayakan seni tidak hanya sebagai ekspresi estetika, tetapi juga sebagai jembatan menuju perubahan budaya dan  sosial.

Aisyah Riska Eka Putri Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun