Untuk Bapak/Ibu Guru semua pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah pembelajaran kolaboratif. Kolaborasi menjadi salah satu nilai utama dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan juga merupakan proses penguatan profil pelajar pancasila atau P5.
Lalu, apa itu pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran yang menempatkan siswa dalam sebuah kelompok dengan latar belakang dan kemampuan berbeda-beda untuk mencapai tujuan bersama. Setiap siswa dalam suatu kelompok bertanggung jawab terhadap sesama anggota kelompok. Siswa berbagi peran, tugas, dan tanggung jawab guna mencapai kesuksesan bersama, sedangkan peran guru di sini adalah sebagai fasilitator, yang memberikan dukungan tanpa menyetir kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan sebelumnya.
Pembelajaran kolaboratif dapat melatih siswa untuk menghargai keberagaman dan memahami perbedaan individu. Siswa akan belajar dan bekerja sama dengan orang-orang yang memiliki karakteristik dan perpektif yang berbeda-beda. Dengan begitu, siswa akan memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik karena kemampuan seperti inilah yang diperlukan siswa untuk bisa beradaptasi dengan segala lingkungan pergaulan mereka. Apalagi saat menginjak dunia kerja nanti, kolaboratif sangat diperlukan.Â
Ada beberapa tipe menarik pembelajaran kolaboratif yang bisa Bapak/Ibu Guru terapkan di kelas, loh.
1. Learning Together
Pada tipe ini, Bapak/Ibu bisa membagi siswa secara acak dalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diberikan tugas atau studi kasus. Setelah itu, tiap anggota kelompok akan bekerja sama menyelesaikan tugas yang diberikan. Untuk pembagian pengerjaan tugas ditentukan oleh masing-masing kelompok. Hasil dari penugasan bisa dalam bentuk tertulis atau presentasi di depan kelas.
2. Teams Games Tournament
Tiap kelompok siswa bisa menentukan siapa saja perwakilan terbaik dari kelompok mereka. Perwakilan ini nantinya akan saling beradu menjawab pertanyaan dan menyelesaikan misi yang diberikan. Pada tipe ini, Bapak/Ibu Guru bisa memberikan pertanyaan kuis atau permainan yang mengasah ketangkasan dan kreativitas siswa.
3. Group Investigation
Semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu penelitian berserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Pembagian peran dapat ditentukan oleh masing-masing kelompok. Setiap kelompok perlu merencanakan proses penyelesaikan masalah, strategi yang akan digunakan, serta bagaimana konsep presentasi yang akan dilakukan. Penilaiannya didasarkan pada proses dan hasil kerja kelompok.