Film merupakan salah satu karya seni yang sangat kompleks dan mampu menyatukan berbagai unsur seni menjadi satu dalam bentuk audiovisual yang menarik. Film sendiri adalah sebuah media untuk meng capture serpihan - serpihan yang ada di kehidupan kita manusia.
Jamaah Cinema Mahasiswa hadir sebagai salah satu unit kegiatan mahasiswa universitas islam negeri sunan kalijaga. Jamaah cinema mahasiwa telah menjadi wadah penyaluran bakat para mahasiswa yang memiliki ketertarikan dalam dunia perfilman.
Sering disebut dengan UKM JCM, ternyata masih banyak orang yang salah arti dengan mengira JCM adalah "Jogja City Mall" yang berada di sleman Yogyakarta, tutur naya selaku pengurus UKM JCM UIN Sunan Kalijaga. Berdiri sejak tahun 90an  hingga saat ini, tentunya banyak pasang surut yang dirasakan oleh JCM sebagai unit kegiatan mahasiswa di UIN Sunan kalijaga. UKM JCM  sempat menghilang dan tidak ditemukan keberadaan serta aktivitas organisasi nya sekitar pada tahun 2016 - 2022. Menghilangnya JCM pada masa itu mengakibatkan cahaya kejayaannya meredup dan hampir tidak dikenali oleh para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Hingga pada tahun 2023 JCM telah berhasil membangun kembali semangat yang membara sehingga menjadi UKM yang mampu menggemparkan kampus UIN Sunan Kalijaga. Lantaran comeback JCM kali ini cukup mengejutkan banyak pihak.
Jumat (31/5/2024), JCM mengadakan acara megah berupa screening film external yang mengusung tema Ambivalen,
"Kami mengusung tema Ambivalen karena ini merupakan sebuah kondisi psikologis yang relate dengan perasaan yang saling bertentangan di saat yang bersamaan kepada suatu suasana, orang atau objek seperti sedih dan senang, atau cinta dan benci. Perasaan ambivalen ini sering dijumpai di keseharian kita, contoh sederhana yg rumit adalah aku cinta dan benci sama kamu, atau kita sedang bersenang-senang namun di saat yang bersamaan terpikirkan kehidupan masa depan." Ucap akmal ihsan selaku ketua umum JCM.
Diusung nya tema ambivalen karena JCM terinspirasi dari filosofi semar yang merupakan salah satu tokoh wayang bijaksana. Di mana semar yang bermuka senang dan ceria namun mulutnya sedih, tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah, ia adalah dewa sekaligus manusia, ia bukan laki laki dan bukan perempuan, juga bukan anak kecil bukan pula orang tua. Filosofi dan perasaan yang dekat inilah JCM angkat untuk tema ambivalen pada Screening external kali ini.
Acara screening ambivalen telah terlaksana pada hari jumat (31/5/2024) pukul 13.00 WIB - selesai dan berlokasi di convention hall lantai 2 UIN Sunan Kalijaga. Penonton screening ambivalen JCM membludak diluar expektasi para panitia. Dihadiri lebih dari 100 penonton yang turut memeriahkan screening film-film JCM.
Screening ambivalen ini diadakan sebagai bentuk perayaan atas tujuh film yang telah berhasil diproduksi oleh seluruh anggota JCM selama satu bulan ke belakang pada 22 april -- 22 mei 2024. Selain itu, diadakannya produksi film ini berguna sebagai follow up dari kelas film lanjutan yang telah dilaksanakan beberapa bulan sebelum adanya produksi film-film ini.
"Dengan dibetuknya kelompok-kelompok kecil dan bersifat bebas serta kreatif dengan kunci reasonable. Tujuannya selain dari implementasi atau praktek setelah kelas film yakni untuk menajamkan rasa kreatifitas para anggota JCM dalam mengemas sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak melewati produksi film pendek ini." Ucap Akmal ihsan selaku ketua umum JCM.