Mohon tunggu...
Aisyah nurul aini
Aisyah nurul aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030016 UIN SUNAN KALIJAGA

Berawal dari paksaan menulis untuk sebuah kepentingan dan berharap semoga kelak akan benar-benar mencintai dunia ini. Karena saya yakin, bahwa cinta datang karena terbiasa, eaa

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bersyukur: Rugi atau Untung?

12 Maret 2024   04:18 Diperbarui: 12 Maret 2024   04:45 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari mengenal lebih dalam tentang apa itu rasa syukur. Biasanya rasa syukur ini sering diimplementasikan dalam suatu ucapan atau bahkan sikap spontan yang kita lakukan ketika merasa senang.

Yaps! Memang mudah sekali rasanya mengucap rasa syukur ketika kita berada di posisi yang sedang merasa senang, tenang dan bahagia. Namun, ketika kita sedang di posisi paling bawah, ketika kita merasa sedih maka kita merasa bahwa dunia sedang memusuhi kita sehingga sulit sekali rasanya untuk kita mengucap rasa syukur.

Padahal ketika mental kita terpuruk, satu hal yang bisa membantu kita mengangkat semangat kita kembali dalam hidup adalah rasa syukur itu sendiri. Memang betul jika mempertahankan rasa syukur ini tidaklah selalu mudah. Banyak sekali lika-liku yang akan kita jumpai di depan. Karna kehidupan ini berjalan tidak selalu lurus saja, pasti ada belokan-belokan tajam yang tak terduga. Mulai dari rasa sakit hati, rasa kehilangan dan hal-hal tidak mengenakkan lainnya. Jika kita tidak hati-hati, maka kita akan mudah tenggelam dalam ketidakbahagiaan yang berujung pada ruang depresi.

Depresi adalah salah satu perasaan yang paling tidak enak. Namun, rasa syukur itu justru adalah obat dari rasa ketidakbahagiaan yang ada. Dari rasa syukur ini dapat membantu kita untuk selalu menghargai hal-hal apa yang kita punya dan mengalihkan kita dari hal-hal apa yang kita tidak punya.Dari rasa syukur yang selalu dijaga ini dapat pula untuk menjauhkan kita dari rasa depresi serta emosi toxic dan emosi negatif lainnya.

Sejumlah penelitian menujukkan bahwa orang -orang yang bersyukur secara rutin ternyata lebih sehat secara psikis, punya tingkat kewaspadaan lebih serta optimisme dan happy. Mereka ini juga menjadi pribadi yang murah hati, welas asih terhadap diri sendiri dan orang lain.

Dari banyaknya dampak positif dari beryukur ini, lantas bagaimana sih cara nya supaya kita dapat melatih rasa syukur terhadap diri sendiri?

Salah satu caranya adalah dengan membuat jurnal rasa syukur. Buku catatan yang berisikan tiga hal yang kita syukuri di setiap harinya. Bisa hal yang besar atau hal yang terlihat kecil tapi sebetulnya signifikan. Contoh rasa syukur :

"Terimakasih, hari ini saya mendapat pujian dari bos atas kinerja saya yang baik dan memuaskan"

"Terimakasih, hari ini saya dapat berangkat ke kantor dengan selamat dan tidak terlambat"

"Terimakasih, hati ini saya bisa bangun lebih pagi dari biasanya sehingga saya dapat mengerjakan pekerjaan rumah lebih santai dari biasanya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun