Siapa sih disini yang ngga tahu dengan gunung lawu?
Yaps, bener banget!
Gunung lawu merupakan salah satu gunung berapi aktif yang ada di indonesia. Gunung lawu ini terletak di antara 3 kabupaten, yakni kabupaten Karanganyar, Jawa tengah, lalu kabupaten Ngawi Jawa timur, dan juga kabupaten Magetan Jawa timur.
Tahukah kalian? Bahwa ternyata dibawah kaki gunung lawu terdapat salah satu candi bersejarah peninggalan agama hindu yang cukup menarik untuk di bahas. Karena konon katanya arsitektur pada candi ini sering dibilang mirip dengan salah satu piramida inca yang berada di Peru, Amerika.
Candi ini bernama 'Candi Sukuh', sebuah bukti peninggalan yang berada di sebuah kompleks candi hindu. Candi sukuh ini merupakan salah satu wisata budaya yang berlokasi di Jl.Candi Sukuh, Tambak, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57793. Candi ini berjarak kurang lebih 20 kilometer dari pusat kota karanganyar dan berada pada ketinggian 1186 mdpl (meter diatas permukaan laut)
Menurut pengakuan dari warga setempat, candi ini sudah berdiri sejak abad ke-15. Candi sukuh ini dibandingkan dengan candi-candi besar yang ada di jawa tengah seperti candi borobudur di Magelang dan candi prambanan di Yogyakarta secara sekilas memang terlihat berbeda. Mulai dari bentuk candi serta luas wilayah candi memang terlihat berbeda jauh, Candi sukuh ini hanya memiliki wilayah seluas 5.500 meter persegi dan terdapat tiga teras pada area candi. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa terdapat tiga tahap untuk menuju nirwana.
Terdapat penelitian dari salah seorang arkeolog asal belanda bernama W.F Stutterheim pada tahun 1930. Dari hasil penelitannya mengenai candi sukuh ini, beliau memberi kesimpulan bahwa memang ada kemungkinan bahwa para pemahat batu-batu yang ada di candi sukuh ini berasal dari para tukang kayu yang merupakan asli warga desa. Jadi hasil pahatan pada batu-batu di candi sukuh ini tidak dipahat oleh tukang batu. Sehingga memang batu-batu pahatan tersebut tidak dipahat langsung dari tangan kalangan keraton.
Selain itu pembuatan candi ini juga di kerjakan secara tergesa-gesa dan akhirnya menghasilkan bentuk candi yang dinilai kurang rapi. Hal ini dilihat ketika memasuki area pintu utama candi yang terdapat gapura besar. Dari gapura inilah para pengunjung dapat melihat langsung bentuk arsitektur yang khas bahwa bangunan ini tidak disusun secara tegak lurus, akan tetapi sedikit miring dengan atap diatasnya yang berbentuk trapesium.
Hal yang mempengaruhi dibuatnya candi sukuh ini secara tergesa-gesa dan tidak luas seperti candi-candi lain karena terdapat faktor politik. Menurut penjaga candi sukuh, beliau mengatakan bahwa memang pada saat dibuatnya candi sukuh ini bertepatan dengan masa keruntuhan kerajaan majapahit. Tentunya melemahnya kerajaan majapahit ini cukup berdampak pada proses pembangunan candi sukuh sehingga tidak memungkinkan untuk membuat candi yang besar dan megah.
Dilihat dari bentuk bangunan candi sukuh ini memang sekilas terlihat mirip dengan salah satu piramida peninggalan budaya inca di peru, Amerika. Mungkin dikarenakan bentuk candi yang hampir menyerupai sebuah piramida, sehingga sering di disebut-sebut sebagai 'piramida inca nya indonesia'