Kolam menjadi sumber daya utama dari mata pencaharian masyarakat Tanjunganom. Terinspirasi dari julukan 1000 kolam yang diberikan pada Tanjunganom, mahasiswa KKN MMK 43 mengadakan sosialisasi digital marketing dan bank sampah yang berkolaborasi dengan kelompok Mina Lestari Jaya pada Rabu, 06 Juli 2022.
Sosialisasi ini ditujukan guna memperluas pemasaran dari hasil kolam. Mengingat zaman dengan teknologi canggih saat ini, kegiatan pemasaran mulai beralih dari konvensional menjadi serba digital. Para pengusaha kolam di Desa Tanjunganom sendiri lebih banyak yang melakukan secara konvensional melalui jaringan yang dimiliki, seperti pada restoran tertentu dan pengusaha lain yang lebih besar cakupannya.
Koordinator KKN MMK 43, Agustin Lutifianti, mengatakan bahwa acara ini  merupakan salah satu upaya untuk memperluas jaringan para pengusaha kolam. Hal tersebut karena masyarakat setempat belum melakukan pemasaran secara digital.
"selaku warga setempat, saya merasa bahwa hal ini perlu supaya hasil kolam lebih luas, mudah, dan praktis ketika dipasarkan. Terlebih lagi jika hasil kolam tersebut diolah menjadi makanan sepertinya akan lebih banyak peminat" tambahnya.
Keunggulan kolam di Tanjunganom memiliki sisi negatif tersendiri bagi masyarakat. Hal ini dilihat dari kebiasaan buruk sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke sungai atau kolam dari hari ke hari kian meresahkan. Maka, di dalam sosialisasi digital marketing ini juga ditambahkan sosialisasi Bank Sampah.
Di dalam sosialisasi tersebut, perwakilan kelompok KKN menyampaikan materi mengenai cara pengelolaan sampah dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle). Selain itu juga, diterangkan mengenai pemanfaatan sampah rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai kompos. Lebih lanjut lagi hasil kompos tersebut bisa jadi ide bisnis bagi masyarakat.
Namun, di luar dugaan ternyata ibu-ibu anggota kelompok Mina Lestari Jaya sudah banyak membuat kompos sejak lama. Bahkan kompos yang dibuat dari sampah rumah tangga itu memiliki lebih banyak keunggulan karena ditambahkan gula merah dan air kelapa.
Agustin berharap agar acara sosialisasi digital marketing dan bank sampah ini memiliki manfaat yang baik untuk melestarikan dan menyukseskan budidaya ikan di Tanjunganom. Selain itu, diharapkan juga masyarakat mulai membiasakan mengolah sampah rumah tangga untuk dijadikan kompos atau diolah terlebih dahulu sebelum akhirnya dibuang ke TPA yang rencana pembuatannya akan dilaksanakan setelah covid-19 berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H