Mohon tunggu...
aisyahluthfiani
aisyahluthfiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UINSA Surabaya

Haii

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hadist Populer tapi Palsu

1 Desember 2024   12:18 Diperbarui: 1 Desember 2024   12:24 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita sebagai umat muslim harus selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan rumah, pakaian, badan dan lain-lain. Bahkan Rosulullah sendiri menyuruh kita umat islam untuk selalu menjaga kebersihan. 

Dari kecil sudah pasti orang tua dan guru-guru kita mengajarkan kita tentang apa itu kebersihan, bagaimana caranya agar kita selalu hidup bersih, hingga sampai selalu diingatkan melalui sebuah slogan atau poster dijalan. Seperti disekolah terdapat poster hadist tentang kebersihan, terdapat tulisan larangan membuang sampah sembarangan dan lain lain. 

Berbicara mengenai kebersihan, tentu saja Islam telah mengajarkannya dengan pembahasan yang sangat detail dan jelas, sehingga kebersihan memiliki peranan besar dalam syari'at ini, bahkan bukan sekedar kebersihan, akan tetapi Islam mengajarkan tentang kesucian yang lebih tinggi derajatnya dari kebersihan.

Seperti yang kita semua ketahui, terdapat hadist yang telah tersebar di masyarakat hadist menerangkan tentang kebersihan yaitu:

" An-Nazhofatu minal Iman " yang artinya; Kebersihan sebagian dari Iman. 

Ungkapan tersebut memang dapat memotivasi kita semua agar tetap hidup bersih. Akan tetapi, hadist tersebut adalah hadist palsu atau hadist maudhu. 

Kita harus tetap berhati-hati terhadap semua hadist, apakah hadist tersebut disandarkan pada Rosulullah atau tidak. Karena menyandarkan sesuatu atas nama Rosulullah namun beliau sendiri tidak mengatakan hal tersebut, maka hal ini adalah dusta dan kedustaan atas nama Rosulullah merupakan dosa besar dengan ancaman neraka. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW:

"Siapa pun yang berdusta secara sengaja atas namaku, maka hendaklah ia mengambil tempat di neraka. (HR.Bukhari : 107)

Jadi kita sebagi umat islam harus bijak dalam mengamalkan atau mau menjadikan sebuah hadist sebagai sumber hukum. Kita harus telusuri terlebih dahulu apakah sebuah hadist sanadnya tersambung sampai kepada Rosulullah SAW. 

Adapun hadist yang mirip dengan ungkapan dan disandarkan kepada Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits shohih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yaitu:

"Kesucian setengah dari Iman" (HR. Muslim: 328).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun