Mohon tunggu...
Aisyah
Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mahasiswa psikologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Antara Islam dan Emotional Insecurity

7 Oktober 2023   11:45 Diperbarui: 7 Oktober 2023   11:53 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Apa itu insecurity? 

Insecurity secara bahasa berarti ketidakamanan. Sedangkan kata emotional berarti segala hal yang menyentuh ranah perasaan dan kejiwaan. Jadi emotional insecurity adalah perasaaan tidak aman yang terjadi di dalam emosi seseorang, rasa ketidakamanan yang tidak terjadi secara nyata atau fisik tapi dapat kita rasakan karena hal itu terjadi di dalam emosi, perasaan atau psikologis kita. Emotional Insecurity adalah kasus psikologi yang belakangan ini umum terjadi di masyarakat Indonesia. Insecurity ini mempunyai banyak tipe, yaitu: (1)Body Image insecurity atau insecure atas bentuk fisik tubuh kita, merasa kurang sempurna akan bentuk fisik yang dimiliki karena membandingkan fisiknya dengan kepunyaan orang lain yang dinilai indah atau membandingkannya dengan beauty standard di lingkungannya. Ini adalah tipe insecure yang paling sering dialami para remaja terlebih perempuan; (2)Social Insecurity atau ketakutan dalam berinteraksi dan bergaul dengan orang lain,seperti memiliki pemikiran bahwa orang lain akan menilai kita dengan buruk; (3)Basic Needs Insecurity atau merasa tidak bisa memenuhi kebutuhan secara baik atau membandingkan kebutuhan yang sudah dipenuhi dengan kebutuhan orang lain yang dapat terpenuhi dengan lebih baik; (4)Job and achievement insecurity yaitu membandingkanpekerjaan dan pencapaian diri dengan oranglain. Merasa tidak sempurna dengan keadaannya hingga merasa harus terus mengejar pencapaian yang distandarkan pada pencapaian orang lain; (5)Relationship Insecurity atau perasaan tidak aman dengan hubungannya saat ini yang biasanya terjadi ketika seseorang memiliki pengalaman tidak menyenangkan dalam hubungannya yang lalu. Di esai ini pembahasan insecurity akan saya kaitkan dengan bagaimana islam memandang dan mengatasi insecurity.

Kaitan antara insecurity dengan Aqidah Islam

Secara bahasa, aqidah adalah kata yang berasal dari al-'aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu  yang  berarti  kepercayaan  atau  keyakinan  yang  kuat,  al-ihkaamu  yang  artinya mengokohkan  (menetapkan),  dan  ar-rabthu  biquw-wah  yang  berarti  mengikat  dengan  kuat. Sederhananya, aqidah merupakan perbuatan hati, kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu yang mendasari sesuatu tersebut. Sehingga Aqidah  Islam dapat diartikan kepercayaan hati atas Agama Islam yang didasari dengan kepercayaan kepada tuhannya. Aqidah  Islam  didefinisikan  sebagai  beberapa  hal  yang  wajib diyakini  kebenarannya  oleh  hati  dan  mampu  mendatangkan  ketenteraman  bagi  jiwa  tanpa keraguan.

Orang yang merasa insecure berarti aqidahnya sedang tidak baik-baik saja. Mengapa? Karena dalam Islam, ketika seseorang memiliki aqidah yang baik, ia akan dengan baik pula mengenal tuhannya yaitu Allah Swt. Mengenal Allah sebagai tuhan yang menciptakan kita dengan menyertakaan jaminan dalam segala aspek di kehidupan kita. Sedangkan insecurity adalah perasaan tidak aman dengan apa-apa yang terjadi dalam hidup kita mulai dari bentuk fisik kita, keadaan sosial, pencapaian diri, hingga hubungan dengan pasangan kita. Insecurity ini sangat berkebalikan dengan pemahaman aqidah Islam. Jika kita sebagai muslim memiliki aqidah yang baik, maka segala rasa ketidakamanan itu tidak akan pernah ada, karena kita tau Allah telah menjamin keseluruhan aspek dalam hidup kita. Ayat Al-quran juga membahas tentang kaitan aqidah dan insecurity, yaitu dalam surah Ali-imran ayat 139 yang artinya "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". Ayat ini memerintahkan orang-orang yang beriman (aqidahnya baik) untuk mempunyai rasa percaya diri atau dapat diartikan juga larangan merasa insecure atas dirinya.

Kaitan antara insecurity dan bersyukur

Ketelitiian Islam dalam mengatur segala aspek kehidupan juga mencakup cara untuk mengobati insecurity yaitu dengan bersyukur. Walaupun insecurity bertolak belakang dengan konsep Aqidah Islam, tetapi Islam menyediakan sarana terapi untuk kita bisa menghilangkan insecurity dan kembali pada konsep Aqidah Islam.

Mengutip dari buku Pelajaran tentang Bersyukur karya Muhammad bin Shalih Al-Munajjid, Syukur artiannya secara bahasa adalah syakartulooha atau syakartu lillaah yang berarti mensykuri nikmat Allah. Selain itu, syukur juga diartikan sebagai perasaan rasa senang, sehingga dalam bahasa Arab, syukur, atau diucap syukron berarti pujian kepada pemberi kebaikan. Maka,  dapat dikatakan bahwa bersyukur adalah mengucapkan atau mengungkapkan rasa senang dan terima kasih kepada Allah atas nikmat hidup yang telah Ia berikan. Bersyukur mulai dari merasa cukup akan hal-hal kecil adalah latihan tahap awal dalam menghilangkan rasa insecure. Tahap awal ini akan menggiring kita untuk menemukan rasa cukup atas fisik kita, hubungan yang sedang kita jalani, kehidupan sosial , juga atas kecukupan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Makna di dalam surah At-Tin ayat 4 juga menyinggung tentang insecurity yang artinya "Sungguh,  Kami  benar-benar  telah  menciptakan manusia  dalam  bentuk  yang  sebaik-baiknya."ayat ini menginggatkan kita akan kesempurnaan penciptaan seluruh manusia, yang dimana kita harus merasa cukup dan bersyukur.


Berdasarkan uraian tersebut, dipandang dari prespektif keislaman insecurity adalah kasus psikologi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan konsep aqidah islam. Karena dalam aqidah islam kita harus percaya akan kehidupan yang sudah dijamin oleh Allah, sedangkan insecurity adalah perasaan tidak aman atas hal-hal dalam hidup kita, dan juga islam memberikan cara dalam mengatasi insecurity ,yaitu dengan bersyukur dan merasa cukup atas nikmat yang Allah beri.



Daftar Pustaka

Khoirunnissa, Alfina., Rahmawati, Ulfah. 2023. Insecure in Qur'anic Perspective. The Ushuluddin International Student Conference. Vol. 1. No.1. Februari 2023.

Qatrunnada, Jihan Insyirah, dkk. 2022. Fenomena Insecurity di Kalangan Remaja dan Hubungannya dengan Pemahaman Aqidah Islam. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 5. No. 2

Shalih Al-Munajjid, Muhammad. 2021. Pelajaran tentang Bersyukur. Yogyakarta: Hikam Pustaka. 1-2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun