Mohon tunggu...
Aisyah Jamil
Aisyah Jamil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keterkaitan antara Pancasila dan Toleransi dalam Kehidupan

4 September 2018   16:52 Diperbarui: 5 September 2018   10:36 7303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Nur Aisyah Jamil-182121012

Pancasila, tentu sudah tidak asing lagi kata tersebut ditelinga kita. Sebagai warga negara Indonesia pasti kita tahu apa itu Pancasila. Apalagi sebagai seorang pelajar yang masih bergelut dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, kata Pancasila pasti sering disebut di dalamnya. Nah, apakah hanya sampai Sekolah Menengah Atas saja kemudian kita berhenti membahas Pancasila? No. Tidak. 

Ketika duduk di bangku perkuliahan pun kita masih harus mempelajari apa itu Pancasila. Kenapa harus sampai sejauh itu? Apa belum cukup kita tahu apa itu Pancasila dari jenjang Sekolah Dasar sampai Menengah Atas?

Dan ya, jawabannya masih belum cukup. Karena apa? Selama kita masih berada di negara Indonesia, maka kita perlu tahu apa itu Pancasila. Menurut orang awam, Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Ya, benar. 

Pancasila berisi 5 sila yang isinya ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan yang terakhir keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tapi apakah kita sudah benar-benar paham apa makna sebenarnya Pancasila untuk kehidupan bermasyarakat?

Manusia sendiri disebut sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian bagaimana jika antara manusia satu dengan yang lain memiliki perbedaan? Apakah diantara mereka tetap saling membantu? Atau justru tidak peduli karena mungkin saja mereka memiliki prinsip hanya akan membantu jika mereka memiliki kesamaan. Disinilah toleransi sangat diperlukan. 

Kita artikan secara singkat saja agar mudah dipahami, toleransi memiliki arti saling menghargai. Seperti yang kita tahu, di Indonesia terdiri atas berbagai macam suku, budaya, agama, ras, maupun kelompok. Sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika, dalam kehidupan sehari-hari tentulah toleransi tidak dapat dipisahkan. Itulah mengapa Pancasila sangat penting untuk kita pelajari karena dalam Pancasila mengandung nilai-nilai toleransi.

Dapat kita contohkan salah satu permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia saat ini terkait dengan toleransi, yaitu Pilpres 2019. Apa yang ada dalam benak kalian mengenai pemilihan presiden 2019? Kita semua sebagai warga negara memiliki hak untuk memilih. Tetapi, tentu tidak semua dari kita mempunyai pilihan yang sama. Maka bertoleransi dalam hal ini juga dibutuhkan. 

Contoh lain dalam kehidupan bermasyarakat yang sudah sering terjadi yaitu toleransi antar umat beragama. Sampai saat ini antara agama satu dengan agama lain di Indonesia sudah melaksanakan toleransi dengan baik. Salah satu contoh yang baru-baru ini terjadi ketika umat islam melaksanakan Hari Raya Idul Adha, umat beragama lain menghargainya. Pun sebaliknya, umat islam juga menghargai bentuk-bentuk perayaan keagaaman yang dilakukan agama lain.

Jika kita sebutkan satu persatu maka akan banyak sekali contoh dari toleransi yang ada di Indonesia ini. Karena pada dasarnya sebelum Indonesia merdeka sudah ada berbagai macam suku, budaya, agama, ras, maupun kelompok. Maka saat itu juga di Indonesia nilai-nilai toleransi sudah diterapkan. 

Berbicara tentang Pancasila dan Toleransi, sudah semestinya kita sebagai warga negara Indonesia harus sadar jika kita adalah sesama warga bangsa, sesama saudara, dan bertempat tinggal dalam wilayah yang sama. Hendaknya kita saling menghargai satu sama lain agar tercipta persatuan, kehidupan bermasyarakat yang damai dan aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun