Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mendukung kemajuan infrastuktur dan telekomunikasi telah melahirkan konsep perubahan berskala global yang menjadi pendorong interdependensi aktivitas ekonomi dan budaya. Proses integrasi yang terbentuk dari globalisasi telah memberikan pengaruh terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat. Transformasi kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal, revolusi industri terhadap roda perekonomian nasional dan internasional, peluasan target pasar lokal, dan globalisasi sistem politik dalam negeri merupakan salah satu gambaran pengaruh globalisasi dalam keberlangsungannya dalam tatanan kehidupan masyarakat.
Perubahan idealisme dan tatanan kehidupan bermasyarakat dalam transformasi kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal telah mendominasi dalam realita kehidupan masyarakat. Transformasi sosial dan budaya menjadi gambaran nyata pengaruh globalisasi dalam tatanan kehidupan masyarakat. Secara signifikan, transformasi sosial dan budaya sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat dan menjadi peluang besar dalam peluasan target pasar skala nasional dan internasional dan meningkatnya produktivitas industri.
Transformasi kebudayaan tidak hanya memberi pengaruh signifikan terhadap interdependensi aktivitas ekonomi dan budaya nasional. Dalam realita yang terjadi di kehidupan masyarakat, perubahan idealisme yang merupakan pandangan hidup ideal masyarakat telah menjadi persoalan penting akibat transformasi negatif dari kebudayaan asing. Kebudayaan asing dapat diterima dengan sangat mudah oleh masyarakat, eksistensinya telah menggantikan keberadaan kebudayaan lokal yang telah lama menjadi pedoman dan pandangan masyarakat dalam bertindak.
Idealisme masyarakat telah mengalami perubahan secara signifikan, dominasi kebudayaan asing telah membangun realita baru dalam masyarakat. Normalisasi kebudayaan asing dan implementasinya dalam realita kehidupan masyarakat telah menghilangkan nilai-nilai ideal yang merupakan pandangan hidup dalam hidup bermasyarakat dan cepat atau lambat negeri ini akan kehilangan identitas nasionalnya. Transformasi kebudayaan asing yang relatif mudah untuk diterima oleh masyarakat yang didominasi oleh kalangan remaja telah mengubah idealisme mereka terhadap realita masyarakat yang terjadi.
Tindak kekerasan dan kriminalitas, gaya hidup konsumtif (hedonisme), pandangan materialisme, krisis identitas dan moral bangsa, dan kesenjangan sosial telah mendominasi kehidupan remaja karena relativitas kemudahan dalam penerimaan kebudayaan asing yang memberikan pengaruh signifikan terhadap perubahan gaya hidup dan pemikiran masyarakat. Degradasi moral menjadi permasalahan utama dalam menghadapi tantangan krisis moralitas di kalangan masyarakat, terutama pada remaja. Realita yang sudah bertolak belakang dengan idealisme masyarakat menjadikan penyimpangan dan kerusakan merupakan bagian dari kehancuran idealisme dan moral bangsa.
Normalisasi penyimpangan dan kerusakan moralitas akan memberi pengaruh jangka panjang dalam proses kulturalisasi pada masa mendatang. Revolusi dan transformasi sosial dan budaya asing cepat atau lambat akan menghilangkan identitas masyarakat, identitas budaya, dan identitas nasional. Nasionalitas bangsa ini akan hilang akibat krisis identitas yang berkepanjangan. Penyelesaian secara eksklusif sangat diperlukan dalam pemulihan moralitas akibat krisis dan degradasi yang tak terkendalikan. Harmoni antara realita dan idealisme masyarakat diperlukan dalam membangun bangsa yang bermoral atau moralitas bangsa. Pemulihan moralitas menjadi urgensi yang perlu direalisasikan dalam realita masyarakat.
Indikasi bahwa Indonesia telah berada dalam tahap degradasi moral atau penurunan dan kemunduran moralitas masyarakat. Penyimpangan dan kerusakan yang terjadi tidak hanya menjadi tatanan sosial sebagai aspek yang terdampak. Namun, aspek internal remaja menjadi aspek yang memiliki peluang besar untuk terdampak secara jangka panjang. Terdampaknya kesehatan secara biologis maupun psikologis remaja akibat penyimpangan dan kerusakan perilaku remaja. Globalisasi memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kerusakan moralitas bangsa, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa aspek internal menjadi faktor terbesar dalam kerusakan yang terjadi dalam realita bangsa ini.
Minimnya pendidikan karakter dan askes layanan kesehatan mental sebagai penyelesaian serta pendekatan secara eksklusif dan komprehensif menjadi faktor utama tingginya angka tindak kejahatan dan aksi kriminal yang didominasi oleh remaja sebagai pelaku. Tindak kejahatan dan aksi kriminal yang digolongkan sebagai kenakalan remaja tidak hanya dipengaruhi oleh aspek eksternal seperti arus negatif globalisasi melalui transformasi kebudayaan asing terhadap kebudayaan lokal.Â
Namun, aspek internal yang perlu dipertimbang -kan seperti penanaman dan pembekalan karakter yang minim dan lemah membuat remaja tidak memiliki prinsip dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan nilai-nilai ideal dan norma masyarakat. Di sisi lain, meningkatnya angka masalah dan gangguan kesehatan mental remaja menjadi salah satu aspek internal yang perlu melakukan pendekatan eksklusif sebagai penyelesaian tingginya angka masalah dan gangguan kesehatan mental pada remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H