Mohon tunggu...
Aisyahhakim
Aisyahhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Mahasiswi S1 Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam - UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten

Menonton film fantasy , Melankolis, INFP

Selanjutnya

Tutup

Music

PLAVE dan Teknologi Virtual Idol: Inovasi Baru Dalam Industri K-Pop

12 Januari 2025   18:29 Diperbarui: 12 Januari 2025   18:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PLAVE (Source: Pinterest)

Industri K-pop terus berkembang dengan inovasi yang menggabungkan musik, penampilan panggung, dan teknologi canggih. Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah menjadi elemen kunci dalam mendorong transformasi K-pop, mulai dari penggunaan efek pencahayaan panggung yang spektakuler, augmented reality (AR) dalam konser. Hal ini menunjukkan bahwa K-pop tidak hanya berfokus pada musik, tetapi juga menjadi pelopor dalam memadukan seni dan teknologi untuk menciptakan pengalaman hiburan yang mendalam dan futuristik. Salah satu grup yang memanfaatkan teknologi secara kreatif adalah PLAVE, boy group virtual yang membawa konsep idol ke dunia digital dengan penggunaan teknologi motion capture (mocap). Grup ini dibentuk oleh VLAST dan terdiri dari lima anggota: Yejun, Noah, Bamby, Eunho, dan Hamin. Sejak debut mereka pada 12 Maret 2023 dengan album singel Asterum, PLAVE telah menarik perhatian karena pendekatan inovatif mereka sebagai virtual idol.

PLAVE menggunakan teknologi motion capture yang mirip dengan yang diterapkan dalam film-film Hollywood seperti The Lord of the Rings, di mana karakter Gollum diciptakan menggunakan teknologi serupa. Teknologi ini memungkinkan gerakan tubuh anggota PLAVE untuk ditangkap secara akurat menggunakan mocap suit yang dilengkapi dengan sensor canggih. Mocap suit ini bekerja dengan menangkap pergerakan melalui sensor yang ditempatkan di titik-titik strategis seperti sendi, kepala, dan torso. Data gerakan tersebut kemudian dikirim ke komputer untuk diolah menjadi animasi karakter virtual yang sangat presisi. Teknologi serupa sering digunakan dalam produksi film blockbuster seperti The Lord of the Rings dan game AAA, di mana gerakan aktor direkam untuk menciptakan karakter digital dengan ekspresi dan dinamika yang realistis. Gerakan tersebut kemudian diterjemahkan dalam bentuk karakter virtual yang tampil di layar dengan presisi tinggi dan real-time.

Berbeda dengan proses pembuatan animasi tradisional yang memerlukan waktu produksi panjang, teknologi mocap memungkinkan PLAVE menghadirkan pengalaman langsung kepada penggemar. Dengan mengenakan mocap suit, setiap anggota PLAVE dapat mempersembahkan koreografi tarian dan ekspresi wajah mereka secara langsung, menciptakan karakter digital yang tetap memancarkan keaslian gerakan manusia.

Teknologi mocap yang digunakan oleh PLAVE merupakan pengembangan dari konsep VTuber yang populer di kalangan komunitas digital. VTuber umumnya menghadirkan karakter virtual yang bergerak berdasarkan gerakan manusia di balik layar. Namun, VLAST membawa konsep ini lebih jauh dengan menciptakan sebuah grup idol virtual yang bisa tampil, menari, dan berinteraksi langsung dengan penggemar dalam berbagai acara virtual.

Konsep ini memungkinkan anggota PLAVE, yang merupakan manusia asli, tetap tampil secara digital namun tidak kehilangan sentuhan personal dalam setiap gerakan dan interaksi mereka. Setiap gerakan yang ditampilkan oleh avatar virtual adalah cerminan dari gerakan langsung anggota grup yang terekam menggunakan teknologi mocap.

Meskipun PLAVE mengadopsi teknologi mutakhir dalam penampilan mereka, mereka tetap mempertahankan sentuhan manusia dalam produksi musik mereka. Semua lagu yang dirilis oleh PLAVE diproduksi sepenuhnya oleh musisi dan produser profesional tanpa bantuan kecerdasan buatan (AI) dalam komposisi maupun proses produksinya.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa meski konsep grup mereka bersifat digital, nilai tradisional dalam pembuatan musik tetap menjadi elemen utama. PLAVE ingin memastikan bahwa karya mereka mencerminkan kepribadian dan kreativitas manusia di balik lagu-lagu yang mereka hasilkan.

Dalam berbagai konser dan acara virtual, anggota PLAVE tampil melalui layar besar menggunakan teknologi mocap. Penampilan mereka disiarkan secara langsung sehingga penggemar dapat merasakan kehadiran mereka meskipun tidak berada di lokasi fisik yang sama. Penggunaan teknologi ini memungkinkan anggota PLAVE tetap dapat menyapa dan merespons penggemar secara langsung, menciptakan pengalaman interaktif yang mendalam. Dalam beberapa acara, mereka bahkan mengadakan sesi tanya jawab langsung yang memberikan penggemar kesempatan untuk berinteraksi secara personal dengan grup meski hanya dalam dunia digital.

Selain tampil dalam konser virtual, PLAVE juga aktif menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk berkomunikasi dengan penggemar mereka. Salah satu contoh kampanye mereka adalah tantangan tarian di TikTok untuk lagu debut mereka, "Asterum," yang mengajak penggemar meniru koreografi tarian virtual grup tersebut. Interaksi langsung seperti sesi tanya jawab real-time di Twitter Spaces juga menjadi salah satu cara mereka membangun hubungan yang lebih erat dengan penggemar. Grup ini tidak hanya memanfaatkan platform sosial media mainstream tetapi juga mengembangkan aplikasi khusus yang dirancang untuk membangun komunitas penggemar yang lebih erat.

Aplikasi penggemar resmi PLAVE menawarkan fitur-fitur menarik seperti voting lagu, pesan pribadi dari anggota grup, serta sesi obrolan langsung. Teknologi ini memungkinkan PLAVE memberikan pengalaman eksklusif dan personal kepada penggemarnya, memperkuat hubungan antara grup dan audiens mereka meskipun tidak bertatap muka secara langsung.

Keberhasilan PLAVE menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengembangkan konsep baru dalam industri K-pop. Sebagai perbandingan, grup seperti aespa dari SM Entertainment juga memanfaatkan teknologi virtual melalui konsep "metaverse" dengan menggabungkan avatar digital yang mewakili anggota grup di dunia maya. Namun, berbeda dengan aespa yang menghadirkan avatar sebagai entitas terpisah dari anggota asli, PLAVE menggunakan motion capture untuk menciptakan avatar yang sepenuhnya merepresentasikan gerakan dan ekspresi anggota grup secara real-time. Inovasi ini memberikan PLAVE keunikan tersendiri dalam menghadirkan pengalaman digital yang lebih terintegrasi dan interaktif. Meskipun berbasis digital, PLAVE tetap mampu menciptakan koneksi emosional yang kuat dengan penggemar mereka. Inovasi dalam teknologi motion capture memungkinkan PLAVE memadukan kreativitas manusia dengan teknologi mutakhir, menciptakan pengalaman yang menarik dan futuristik namun tetap memiliki esensi musik yang otentik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun