Industri K-pop telah menjadi fenomenan global yang tak bisa dipandang sebelah mata. Dengan popularitas yang semakin melonjak, grup-grup K-pop kini tidak hanya mengandalkan musik dan penampilan panggung yang luar biasa, tetapi juga memanfaatkan teknologi canggih untuk mendekatkan diri dengan para penggemarnya. Salah satu grup yang semakin dikenal dengan pendekatan inovatif terhadap teknologi adalah PLAVE. Meskipun baru dalam industri ini, PLAVE sudah memanfaatkan teknologi digital dan media baru dengan cara yang belum banyak dilakukan oleh grup K-pop lainnya.
Sedikit profil mengenai grup ini, PLAVE adalah boy group virtual yang dibentuk oleh VLAST. Grup ini terdiri dari lima anggota, yaiu Yejun, Noah, Bamby, Eunho, dan Hamin. Mereka memulai debut resmi mereka pada 12 Maret 2023 dengan merilis album singel pertama mereka Asterum. Salah satu aspek yang membedakan PLAVE dari grup K-pop lainnya adalah cara mereka memanfaatkan teknologi untuk menjangkau penggemar di seluruh dunia. Sering kali, para penggemar K-pop harus menunggu lama untuk bisa bertemu idolanya secara langsung di konser atau acara khusus. Namun, dengan perkembangan teknologi, PLAVE berhasil mengubah batasan geografis tersebut.
Salah satu contoh teknologi yang digunakan oleh PLAVE adalah platform virtual konser. Seiring dengan semakin populernya konser online, terutama pasca-pandemi, PLAVE memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan pengalaman konser langsung yang dapat dinikmati oleh penggemar dari berbgai belahan dunia. Dengan adanya konser virtual, penggemar yang mungkin tidak dapat hadir di lokasi fisik kini dapat merasakan atmosfer konser secara langsung melalui platform streming. Lebih dari sekedar menonton, pengalaman konser virtual  PLAVE juga dilengkapi dengan fitur-fitur interaktif yang memungkinkan para penggemar untuk berinteraksi langsung dengan grup, seperti melakukan voting, memberi pesan, atau bahkan berbicara dengan anggota grup dalam sesi tanya jawab secara virtual.
Teknologi seperti ini memberikan kesempatan bagi PLAVE untuk membangun koneksi yang lebih kuat dengan penggemar mereka, meskipun terpisah jarak ribuan kilometer. Dengan kemajuan teknologi virtual, penggemar PLAVE tidak lagi terbatas pada tempat atau waktu, dan dapat merasakan kehadiran grup favorit mereka di ruang virtual, seolah-oah mereka ada di sana di panggung bersama.
PLAVE tidak hanya mengandalkan konser virtual untuk menjangkau penggemar mereka, tetapi juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan terhubung langsung dengan setiap penggemar. Teknologi AI kini semakin berkembang, dan PLAVE memanfaatkannya dengan sangat cerdas untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan personal bagi penggemar mereka.
Salah satu cara PLAVE menggunakan AI adalah dengan menganalisis prefensi musik dan perilaku penggemar di berbagai platform sosial media atau aplikasi resmi mereka. Berdasarkan data yang dikumpulkan, AI akan memberi rekomendasi khusus bagi penggemar, seperti lagu yang mungkin mereka sukai atau aktivitas yang relevan dengan preferensi mereka. Hal ini meningkatkan keterlibatan penggemar dengan PLAVE, karena mereka merasa lebih diperhatikan dan dipahami. Misalnya, penggemar dapat menerima konten khusus yang disesuaikan dengan gaya musik favorit mereka atau mendapatkan akses ke sesi-sesi interaktif yang sesuai dengan minat mereka.
Selain itu, PLAVE juga menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas interaksi mereka di sosial media. Misalnya, mereka bisa mengintegrasikan teknologi chatbot yang dapat memberikan jawaban otomatis namun tetap terasa personal saat penggemar bertanya mengenai jadwal konser atau update terbaru. Hal ini memberikan pengalaman yang lebih cepat dan responsif bagi penggemar, sekaligus memperkuat hubungan antara grup dan penggemarnya.
Tak hanya berfokus pada kecerdasan buatan, PLAVE juga menggunakan teknologi hologram dan Augmented Reality (AR) untuk menciptakan pengalaman yang lebih spektakuler dan futuristik. Penggunaan teknologi hologram dalam K-pop bukanlah hal yang baru, tetapi PLAVE menggunakannya dengan cara yang unik untuk menghadirkan penampilan yang lebih dinamis dan memukau.
Dengan teknologi hologram, PLAVE mampu melakukan konser di berbagai tempat sekaligus, memungkinkan mereka tampil di lebih dari satu lokasi pada waktu yang bersamaan tanpa batasan jarak. Teknologi ini juga digunakan dalam pemnampilan-penampilan virtual yang menghadirkan anggota grup dalam bentuk hologram yang tampak sangat nyata dan interaktif. Penggemar dapat menyaksikan PLAVE berinteraksi di panggung dengan cara yang baru, bahkan jika mereka tidak berada  di lokasi fisik yang sama.
Selain hologram, teknologi Augmented Reality (AR) juga digunakan oleh PLAVE untuk membuat pengalaman musik yang lebih interaktif dan menarik. Misalnya, penggemar dapat melihat efek visual yang menakjubkan selama pertunjukan atau berpartisipasi dalam permaianan AR yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan karakter 3D anggota PLAVE dalam aplikasi khusus. Penggunaan AR ini semakin memperkaya pengalaman fans dan membuat mereka merasa lebih terhubung dengan grup.
Seiring dengan berkembangnya media sosial, PLAVE telah memanfaatkan platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok untuk mempercepat hubungan dengan penggemar mereka. Namun, grup ini tidak hanya bergantung pada sosial media mainstream, mereka juga menggunakan platform khusus yang dirancang untuk komunikasi penggemar mereka.