Mohon tunggu...
aisyahhairany
aisyahhairany Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

saya seorang mahasiswa semester 1

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perasaanku Sebagai Anak Kedua

9 Januari 2025   12:40 Diperbarui: 17 Januari 2025   14:42 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kelahiran anak tengah umumnya tidak membawa sesuatu yang benar-benar baru seperti anak sulung. Itu sebabnya, orang tua sudah lebih relaks dalam menghadapinya.Sebagai anak tengah, ia tentu merasakan sifat dominan sang kakak. Ini bisa dipersepsi sebagai "orang tua kedua". Ini memunculkan kepribadian yang sedikit memberontak.Selain itu, bisa juga karena si anak tengah ini tak mau menjadi tiruan kakaknya, yang akhirnya ia menjadi pribadi yang benar-benar bertolak belakang dengan sang kakak.Di sisi lain, anak tengah juga melihat kakaknya sebagai model. Persaingan dengan sang kakak dapat memotivasi dirinya untuk berusaha mengejar dan mengungguli saudaranya yang lebih tua.Anak tengah pun bisa menjadi pribadi yang kompetitif dan ambisius. Namun, bila si sulung memang sangat unggul, sifat kompetitif si anak tengah ini bisa tenggelam sebab ia merasa tidak akan pernah bisa melampaui sang kakak. Kelahiran anak tengah umumnya tidak membawa sesuatu yang benar-benar baru seperti anak sulung. Itu sebabnya, orang tua sudah lebih relaks dalam menghadapinya.Pada umumnya, anak tengah merupakan pribadi yang paling mudah bersosialisasi, lebih bisa kompromi, mandiri, mau mendengar, dan easy going. Sifatnya lebih menyenangkan dan kerap menjadi penengah kala muncul konflik.

Menjadi anak kedua memang memiliki sisi manis dan pahit. Saya merasa diberkahi dengan pengalaman yang lebih beragam, berkat kakak yang lebih dulu menjalani berbagai fase hidup, dan adik yang memberi tantangan serta tanggung jawab. Meskipun ada kalanya merasa tidak seprioritas anak pertama, saya belajar untuk menghargai posisi saya dan memanfaatkannya untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan mandiri. Dalam setiap peran yang saya jalani, saya merasa bersyukur memiliki keluarga yang mendukung dan memberi kesempatan untuk berkembang.

Referensi

Armaraher.2023. "Iyan Bukan Anak Tengah".Depok: Penerbit Skuad.

Adler (Feist dan Feist, 2012).

Leman (Murphy, 2012).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun