Mohon tunggu...
Aisyah Fitriyani
Aisyah Fitriyani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya memiliki hobi memancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

selamatan 17 agustusan

22 Januari 2025   20:13 Diperbarui: 22 Januari 2025   20:13 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selametan dalam Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus merupakan momen penting yang tidak hanya dirayakan dengan upacara resmi, tetapi juga melalui tradisi budaya seperti selametan. Selametan adalah tradisi yang mengandung doa dan harapan untuk keselamatan dan kesejahteraan, yang sering kali dilaksanakan dalam berbagai perayaan, termasuk perayaan kemerdekaan.

Sejarah dan Makna Selametan

Selametan memiliki akar budaya yang kuat, khususnya di Pulau Jawa, dan telah ada sejak zaman kerajaan. Awalnya, selametan dilakukan untuk merayakan momen penting dalam kehidupan seperti kelahiran atau pernikahan. Namun, dalam konteks kemerdekaan, selametan menjadi bentuk rasa syukur atas perjuangan para pahlawan dan doa agar Indonesia terus maju dan makmur.

Secara simbolik, selametan juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya persatuan dan kedamaian, dengan hidangan seperti nasi tumpeng yang melambangkan harapan agar bangsa Indonesia tetap bersatu dan sejahtera.

Pelaksanaan Selametan

Pelaksanaan selametan dalam peringatan kemerdekaan bisa bervariasi, namun umumnya melibatkan beberapa elemen, seperti:

  1. Doa Bersama  Doa untuk syukur atas kemerdekaan dan harapan untuk keselamatan bangsa serta mengenang jasa para pahlawan.

  2. Sesaji -- Hidangan tradisional yang memiliki simbolisme, seperti nasi tumpeng, sebagai ungkapan syukur dan doa untuk masa depan yang lebih baik.

  3. Upacara -- Upacara dapat dilakukan dengan sederhana atau meriah, dengan melibatkan masyarakat dalam semangat kebersamaan dan gotong royong, baik di pedesaan maupun kota-kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun