Di zaman sekarang banyak kalangan muda lebih tertarik pada lagu-lagu berbahasa Inggris  atau lagu  sedih anak muda yang sering terdengar di media sosial. Sudah tak asing, bahkan mereka bisa menghafal lagu hingga mendalami  dengan penuh perasaan makna yang terdapat pada lagu tersebut. Tak dapat dipungkiri, lagu daerah seperti "Rere Ma Narere" tak memiliki ruang di hati pencinta lagu masa kini. Justru, lagu daerah dengan segala macam makna yang terdapat pada setiap liriknya  memiliki makna yang mendalam dan pesan yang kuat dengan budaya lokal. Hal itu bisa menjadi daya tarik yang amat istimewa dan luar biasa, jika kita bisa menyadarkan diri dengan mampu mengaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari.Â
Di tengah maraknya lagu pop internasional atau modern, lagu daerah seperti "Rere Ma Narere" bisa menjadi pilihan yang menginspirasi untuk dinikmati. Tentu saja tak semua orang bisa mengetahui dan memahami bahasa daerah, seperti bahasa Batak yang digunakan dalam lagu "Rere Ma Narere". Walaupun, Â pada dasarnya seseorang bisa memulai dengan mengenal beberapa kata dalam bahasa Batak yang akan bisa menghargai dan memahami kekayaan budaya yang terdapat dalam lagu tersebut. Melestarikan bahasa daerah sangat penting sesuai dengan slogan masyarakat untuk melestarikan bahasa. Lagu seperti "Rere Ma Na Rere" bisa berperan dalam memperkenalkan bahasa daerah kepada generasi muda. Mengenali dan menghargai lagu-lagu daerah, lebih dari sekadar menikmati musik melainkan, melestarikan bahasa dan budaya yang telah ada sejak lama.Â
Lagu "Rere Ma Narere" ciptaan Bahraini Lubis, lagu asal Tapanuli Selatan yang kerap kali dinyanyikan saat pesta pernikahan sudah tak asing lagi bagi masyarakat setempat. Lagu yang sedih dan memunculkan daya tarik khas, memiliki esensi yang dalam jika dilihat dari sundut pandang semantik, terutama makna konotatif. Sebelum menyelami makna lirik lagu, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu makna konotatif. Makna konotatif secara singkat yaitu arti yang lebih luas melibatkan perasaan, pengalaman, atau budayaa tertentu. Dalam lagu, kata-kata menyimpan makna yang lebih kaya, tergantung pada konteks dan persepsi pendengarnya.Â
Lirik lagu "Rere Ma Narere" terlihat sederhana dan terdapat pengulangan lirik dibeberapa bait lagunya. Namun, menyimpan makna yang dalam dan perlu diketahui. Kata "Rere"dalam bahasa Batak berarti sedih, menggambarkan perasaan kesedihan yang amat berat yang ada dalam suasana kejadian perpisahan. Dalam konteks lagu ini, "Rere" dapat diartikan sebagai ungkapan kesedihan dalam dirinya. Tetapi, ada juga doa serta harapan dalam kehidupan baru. Sedangkan "Narere" bisa disimbolkan berkaitan dengan bentuk lain dari "Rere". Simbol perasaan mendalam dan harapan yang tetap ada meskipun dalam kesedihan.Â
Lagu ini juga mengungah semangat untuk terus maju, meskipun dengan tantangan. Menyiratkan bahwa, walaupun hidup penuh rintangan, kita harus senantiasa berusaha dengan penuh antusiasme dan selalu menghargai atas segala hal yang ada. Lagu "Rere Ma Narere" berkaitan pula dengan perasaan pilu  seorang perempuan menyambut jelang pernikahannya. Lagu ini menyiratkan perasaan tidak menentu antara harapan, perpisahan, mendorong untuk memahami bahwa kebahagiaan dalam setiap pernikahan bisa berbeda setiap orang.
Oleh karena itu, meskipun kita berada diperiode yang sarat dengan musik global, jaga keberagaman musik yang bisa menjadi cara untuk mengenal dan mencintai budaya kita sendiri. Boleh saja mendengarkan lagu terkini tetapi, jangan lupa Lagu "Rere Ma Narere" adalah salah satu contoh seperti apa alunan musik tradisional bisa tetap signifikan dan bernilai ditengah perkembangan yang pesat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H