Glek! Apa dengan embem Roasting, orang bisa  merundung seenaknya?
Laju Informasi terhubung dalam hitungan detik. Aneka tipe tontonan pun telah  membelah diri tak terbendung. Tehnologi tanpa ampun  menyodorkan kreatifitasnya, bahkan batas -batas kesantunan pun telah menembus, bercampur baur. Saling mempengaruhi.Â
Selama mampu menarik perhatian, tak perduli usia, kondisi mental, dan lingkungan. Demi ketenaran, rating, konten, manusia pun sanggup melakukan apa saja.Â
Beberapa waktu lalu saya sempat melihat konten seorang selebritis yang isinya full perundungan. ( pada akhirnya konten ini menuai konflik dengan Uya Kuya (pesulap/youtuber). Deminya, Uya rela menggelontorkan 100 jt untuk menuntut permintaan maaf).
Ketika vlog walking dan melihat konten itu  mulut saya menganga, terpaku oleh kalimat - kalimat yang tidak pada tempatnya, yang tak jelas esensinya. Alih alih hiburan, atau candaan yang membangun.Â
Sampai-sampai saya berpikir lucunya dimana? Apakah orang ini sehat secara mental? Berakhir pada kekhawatiran, bagaimana kalau ditonton abg abg yang masih mencari jati diri?
Ketika saya menunjukkan kepada anak saya Moe, Moe mengatakan dengan enteng, tuh judulnya roasting! Dan Moe menujukkan di depan saya bagaimana merosating adiknya dengan kalimat kalimat buruk. Lalu mereka berdua tertawa-tawa.Â
Glek! Apa iya sih dengan embem Roasting, orang bisa merundung seenaknya? Â Apa benar roasting seperti itu? Wah, rasanya perlu meluruskan arti roasting untuk anak anak muda iniÂ
Apa sih Roasting ?
Roasting adalah serangkaian joke yang dilontarkan oleh pelawak tunggal, untuk meledek seseorang.Â