Mohon tunggu...
Aisyah CherenLaurensa
Aisyah CherenLaurensa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Sultan agung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengintegrasikan Pendidikan Inklusi Siswa Berkebutuhan Khusus dalam Kelas Matematika Tanpa Adanya Perbedaan

4 November 2024   20:29 Diperbarui: 4 November 2024   22:19 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konteks inklusi dalam pendidikan berarti mengintegrasikan semua siswa tidak adanya perbedaan menjadikan semua siswa setara tanpa memisahkan. Inklusi bermakna pendekatan atau filosofi dalam pendidikan dan masyarakat penting sekali kita ketahui hal ini memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu, tak tertinggal pendidikan sekarang banyak yang sudah menerapkan pendidikan inklusi. Terdapat metode pendidikan dimana semua siswa diberikan kesempatan untuk duduk bersama memulai pembelajaran tidak hanya siswa reguler tetapi juga siswa yang berkebutuhan khusus, mengapa ada metode ini karena bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat berpartisipasi penuh terlepas mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, atau emosional. 

Siswa yang berkebutuhan khusus adalah mereka yang memiliki keunikan tersendiri, anak-anak yang memiliki kondisi atau karakteristik tertentu yang memerlukan perhatian dan layanan penuh secara khusus. Ini bisa mencakup berbagai kondisi seperti disabilitas fisik dapat berupa gangguan mobilitas misalnya menggunakan kursi roda, gangguan penglihatan bisa buta atau tunanetra, gangguan pendengaran misal tuli atau tunarungu, adapun anak dengan gangguan belajar spesifik misalnya dyslexia (kesulitan dalam membaca) siswa dalam kategori dyslexia ini sulit membedakan huruf-hurus abjad atau susah menentukan angka, dyscalculia (kesulitan dalam matematika) kondisi ini menyebabkan siswa kesulitan dalam menangkap pembelajaran matematika bahkan kesulitan memahami dasar matematikan, siswa dengan gangguan perkembangan misalnya autism, ADHD, dan gangguan perkembangan bahasa (kesulitan dalam berbicara dan berbahasa), siswa dengan gangguan emosional dan perilaku misalnya anxiety disorder (kecemasan berlebih), depresi dan ODD (Oppositional defiant disorder) ditandai dengan sikap menantang dan perilaku negative dan masih banyak disabilitas yang lain. Dengan ini diperlukannya pendidikan yang memperhatikan atau melayani kebutuhan mereka sehingga mereka mendapat kesetaraan belajar juga tentang memanusiakan manusia. 

Integrasi pendekatan inklusi dalam kelas matematika dimana berkolaborasi pelajaran matematika yang diajarkan dengan konsep yang sudah diatur sehingga semua siswa termasuk yang berkebutuhan khusus dapat belajar dan mencapai tujuan pembelajaran bersama. Cara pengajarannya disesuikan dan menerapkan strategi-strategi guna memastikan setiap siswa mendapatkan pendidikan yang adil, merata, dan memungkinkan merekan mencapai potensi penuh dalam matematika. Proses pembelajarannya dapat berupa visual, ilustrasi maupun praktik secara langsung tetapi konteks siswa berkebutuhan khusus akan sedikit berbeda mungkin mereka butuh waktu tambahan karena mengatasi keterbatasan secara fisik atau kognitif memperlambat proses kerja mereka. Menggunakan pengajaran diferensiasi dengan cara menyesuaikan kurikulum yang dimodifikasi agar sesuai dengan kemampuan mereka contoh penyderhanakan tugas, pengurangan kompleksitas materi, atau atau tugas yang menyesuaikan mereka, lingkungkan belakar juga perlu diperhatikan agar mereka nyaman dan lingkungan yang menghargai keberagaman dan mendorong partisipasi semua siswa, mendukung agar mereka tidak malu untuk menyalurkan setiap bakat yang mereka punya. 

Beberapa sekolahan bahkan universitas di Indonesia sudah menerapkan pendidikan inklusi contohnya adalah sekolah biasa (SB) yang mengakomodasikan anak berkebutuhan khusus dan normal. Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) juga sudah menerapkan Pendidikan inklusi salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Saya adalah mahasiswa unissula program studi Pendidikan Matematika dimana dalam prodi saya sudah menerapkan Pendidikan inklusi ini bahkan setiap mahasiswanya harus paham dan mengetahui tentang inklusi itu sendiri. Penting diketahui setiap anak yang berkebutuhan khusus juga perlu pendidikan bahkan wajib untuk kita perhatikan penuh dan dilayani sebaik mungkin, mereka juga butuh keadilan dan kesetaran karena keunikan mereka adalah bentuk kasih sayang yang diberikan AllAh SWT tuhan yang maha esa dan kita sebagai makhluk AllAh diajarkan untuk saling membantu, menghargai, dan menolong sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun