Mohon tunggu...
Aisyah CherenLaurensa
Aisyah CherenLaurensa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Sultan agung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Bahasa Zaman Now

9 Januari 2023   15:45 Diperbarui: 9 Januari 2023   15:49 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aisyah Cheren Laurensa, mahasiswa prodi pendidikan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Dosen pengampu:

Dr. Aida Azizah, S.Pd, M.Pd., Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), mata kuliah Bahasa Indonesia, UNISSULA

  Indonesia memiliki macam-macam budaya, suku, ras, agama dan mempunyai banyak bahasa, dimana bahasa terlahir dari berbagai daerah tetapi bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa. Zaman sekarang dimana bahasa sudah berkembang dari masa ke masa, penggunaan bahasa baku yang baik dan benar terkadang di gunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua dari pada kita contoh nya seperti berbicara kepada guru, dosen, orang tua, di acara formal seperti rapat, presentasi, debat dan lain-lain. Berbicara kepada teman juga sekarang jarang orang memakai bahasa baku.

  Mengulas sedikit tentang pentingnya belajar bahasa Indonesia tidak hanya untuk siswa-siswi tetapi bahasa Indonesia juga penting untuk mahasiswa program studi apapun itu jelas sekali bahwa kita perlu mendalami bahasa Indonesia apa lagi mahasiswa tidak hanya untuk berbicara kepada dosen agar tetapi memudahkan para mahasiswa mengerjakan tugas, artikel, makalah, proposal bahkan skripsi nya. Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan penggunaan bahasa baku yang baik dan benar tetapi juga mengajarkan bagaimana penempatan kata yang benar, tanda baca yang tepat, ide pokok, paragraf, Kalimat dan lain-lain.

  Remaja sekarang kerap sekali menggunakan bahasa yang tidak baku bahkan terkadang menggunakan bahasa yang mereka modif sendiri dengan gaya mereka sendiri seperti kata gabut, mager, bucin dan masih banyak lagi. Ketika kita menggunakan bahasa baku di keseharian kita tanpa memandang dengan siapa kita sedang berbicara kita dapat melatih publik speaking yang baik, melatih komunikasi yang baik, memudahkan kita untuk mencari informasi melalui internet, media sosial serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar berfungsi untuk pemersatu bangsa dimana ketika kita berada di suatu tempat dengan berbagai perbedaan bahasa ketika kita menggunakan bahasa Indonesia menjadikan semua lebih paham apa yang di bicarakan. Untuk berbicara dengan orang lain itupun berbeda dengan umur setara dan umur yang lebih tua, ketika berbicara kepada teman kita menggunakan bahasa biasa boleh baku, tidak baku sedikit akrab namun sopan hingga tidak salah penempatan atau tidak menyinggung, namun jika kita berbicara kepada umur yang lebih tua sebaiknya menggunakan bahasa baku yang baik dan benar serta sopan dan tertata.

   Memang benar bahasa zaman now memiliki keunikan tersendiri, melatih kreatifitas anak-anak muda bahkan terkadang mereka membuat kode dari bahasa mereka sendiri yang hanya kalangan mereka yang mengetahui. Sebagai anak muda yang paham akan etika dengan maraknya bahasa yang berkembang dari generasi ke generasi tetap tahu kapan sebaiknya kita menggunakan bahasa baku dan bahasa tidak baku (gaul), Apa lagi sekarang banyak bahasa gaul di temukan dimana-mana.

  Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan, dapat juga memberikan motivasi kepada banyak orang agar lebih baik dalam menggunakan bahasa baku. Pengaruh bahasa zaman now tidak hanya dari mulut ke mulut tetapi juga teknologi atau sosial media sekarang banyak sekali yang menggunakan bahasa tidak baku (gaul), bahasa tidak baku mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif sendiri membuat anak-anak muda jauh lebih kreatif, mengikuti perkembangan zaman, dan banyak inovasi-inovasi yang baru tetapi dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga, dampak negatif nya ditakutkan kebiasaan menggunakan bahasa gaul menjadikan kita lupa pada saat berbicara di acara formal, kurang efisien karena terkadang tidak semua orang mengetahui makna tersebut, dan dapat merusak nilai kesopanan karena bahasa gaul terkadang kurang etis atau banyak perkataan kotor. Banyak anak muda sekarang kecenderungan memakai bahasa tidak baku (gaul) dalam kehidupan sehari-hari nya, seperti sudah melekat erat pada diri mereka memang benar mengikuti perkembangan zaman sekarang sangat diperlukan agar tidak tertinggal akan zaman.

  Dengan demikian kita dapat belajar bahwa penggunaan bahasa itu penting dan harus tepat dalam menggunakan dan menempatkan nya, saya yakin anak muda sekarang pasti tahu cara penempatan bahasa yang tepat ketika berbicara dengan lawan pembicara nya. Namun jangan pernah puas akan belajar berbahasa tidak hanya belajar bahasa baku tetapi juga pintar dalam memilah dan memilih bahasa tidak baku (gaul) serta tidak gampang puas terhadap ilmu yang kita miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun