Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan. Sejak 2020, berbagai universitas juga turut membantu penurunan angka stunting, termasuk dari Universitas Airlangga. Dari sektor kesehatan, Universitas Airlangga berperan aktif dengan proses penanganan dan intervensi stunting. Mulai dari menganalisa calon pengantin (Catin), ibu hamil, balita, hingga anak-anak. Analisa itu dilakukan bertujuan untuk memantau dan mencegah catin melahirkan anak yang memiliki risiko stunting. Diantara kegiatan intervensi tersebut, Universitas Airlangga memiliki program Kampung Emas di berbagai kelurahan di Surabaya untuk membantu percepatan penurunan angka stunting. Dalam kegiatan ini, Universitas Airlangga berusaha untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi melalui pengabdian masyarakat dan mewujudkan Sustainable Development Goals.
Program Belajar Bersama Komunitas (BBK) Tematik Kampung Emas Madani 2.0 menjadi wadah bagi mahasiswa untuk bisa berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. Oleh karena itu, mahasiswa universitas airlangga dengan upaya kolaborasi dari ketiga Fakultas. Salah satu kelompok yang membantu penurunan Stunting di Kelurahan Jepara adalah Kelompok 45 yang terdiri dari Fitri Atik Rohmatulkhasanah dari Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai Ketua, Aisyah Berliana dari Fakultas Kedokteran dan Rangga Nuzulafi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis berusaha untuk mewujudkan tujuan Surabaya zero stunting mulai dari unit terkecil. Salah satu tujuan dari program Belajar Bersama Komunitas (BBK) Tematik Kampung Emas Madani 2.0 adalah di kelurahan Jepara. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilakukan berupa LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi), dan FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan Lokal Seimbang, Beraga, Berbasis Hewani). Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan mulai dari 7 Oktober hingga 16 Desember 2023. Adapun tempatnya menyesuaikan sesuai kebutuhan antara lain Puskesmas, Kelurahan, dan rumah warga.
Pada saat ini, Kelompok 45 KKN-BBK Tematik Kampung Emas telah memiliki 3 program unggulan yang akan dijalankan dan berbasis kepada promotif dan preventif. Adapun langkah-langkah solutif yang kami miliki berasal dari analisis situasi yang dilaksanakan sebelum memulai kegiatan. Pada kelurahan Jepara, analisis situasi menggunakan metode kuisioner dan wawancara kepada ibu hamil, calon pengantin, dan keluarga balita pra stunting. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa ibu hamil banyak mengonsumsi Laduni sedangkan calon pengantin sebagian besar tidak. Oleh sebab itu diperlukan pemantauan lebih lanjut serta edukasi bagaimana pentingnya konsumsi LADUNI. Untuk pengetahuan mengenai kontrasepsi dan gizi, baik ibu hamil dan calon pengantin masih membutuhkan edukasi lanjutan untuk mengoptimalkan pengetahuan dan perubahan perilaku.
Kegiatan puncak dari rangkaian KKN-BBK Tematik di Kelurahan Jepara berada pada hari Sabtu, 25 November 2023. Disana, kami mengundang ibu hamil, calon pengantin, keluarga dengan balita pra stunting, kader tiap kelurahan, serta perwakilan puskesmas dan kecamatan untuk bisa bergabung menjadi peserta "Sosialisasi dan Edukasi LADUNI, SBCC-BESTUEZ, dan Formula Pangan Beriman". Para peserta akan diberikan edukasi bagaimana kebutuhan dan pentingnya Gizi Ibu Hamil, Keterkaitan Anemia dan Laduni, sosialisasi bagaimana menangani manajemen stres pasa ibu hamil serta belajar bersama formula pangan beriman dalam bentuk demo memasak dari bahan pangan lokal yang ada di Kelurahan Jepara. Setelah dilakukannya sosialisasi dan praktik, terdapat peningkatan pengetahuan dari  mayoritas peserta kelurahan Jepara yang diambil dari hasil penilaian pre test dan post test.
Kegiatan KKN-BBK Tematik mampu membawa perubahan perilaku dan peningkatan pengetahuan yang nantinya diharapkan mampu berhubungan signifikan pada penurunan angka stunting di kelurahan Jepara. Meskipun hasil yang didapat cukup baik, akan tetapi tentu terdapat beberapa kendala seperti pelaksanaan kegiatan hanya di hari libur dan banyaknya pertanyaan kuesioner yang membuat peserta merasa bosan. Oleh sebab itu, diharapkan hal ini dapat menjadi evaluasi bagi pelaksanaan selanjutnya. Kami berharap melalui kegiatan KKN-BBK Tematik Kampung Emas Madani 2.0 dapat membawa manfaat baik bagi seluruh pihak dan masyarakat kelurahan Jepara serta dapat membantu mengupayakan penurunan angka stunting secara berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H