Pancasila adalah dasar landasan bagi bangsa Indonesia dan falsafah negara untuk mencapai tujuan bersama berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki 5 sila dasar didalamnya yang nantinya akan menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "ethos" yang berarti kebiasaan, etika merupakan aturan yang membentuk perilaku manusia dan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di masyarakat.
Dan etika Pancasila adalah aturan yang diambil dari Pancasila untuk membentuk perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Etika Pancasila berfungsi sebagai panduan hidup bagi masyarakat Indonesia agar terciptanya keadilan dan kesejahteraan. Tanpa adanya etika Pancasila bangsa Indonesia akan mengalami kesulitan dalam membangun keselarasan dan persatuan yang ada di dalam masyarakat.
Dalam sila pertama yang berbunyi "ketuhanan yang maha esa" terkandung bahwa kita harus beribadah sesuai dengan keyakinan setiap individu dan dibarengi dengan sikap toleransi antar agama. Dalam sila kedua "kemanusiaan yang adil dan beradab" terkandung bahwa setiap manusia harus diberlakukan sama tanpa perbedaan dan saling menghargai keberagaman. Dalam sila ketiga "persatuan  Indonesia" terkandung bahwa bersama kita  membangun dan mempersatukan bangsa Indonesia agar tercapai tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara.  Dalam sila keempat "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan" terkandung bahwa rakyat lah yang memiliki kekuasaan dalam negara melalui cara musyawarah untuk tujuan mufakat. Dalam sila kelima "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" terkandung bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah agar terwujudnya keadilan bagi seluruh warga Indonesia.
Namun, di era sekarang atau bisa disebut dengan era generasi z ini implementasi etika Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah mulai banyak yang tidak terlaksana dan tidak terealisasikan dengan baik dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi di kehidupan bermasyarakat, seperti perubahan nilai-nilai atau norma yang ada di masyarakat dan perubahan yang terjadi karena berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin canggih, sehingga dari dua aspek perubahan ini lah yang dapat menjadi alasan kuat lunturnya etika Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh perubahan norma di masyarakat yaitu maraknya perilaku korupsi yang mungkin sudah dianggap biasa atau wajar oleh pejabat-pejabat negara di Indonesia ini, namun korupsi juga bukan hanya tentang penggelapan uang saja tapi korupsi juga bisa berarti lain dan terjadi pada kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari seperti mencontek, bermalas-malasan, tidak menghargai waktu, dll, itu semua juga termasuk korupsi yang terjadi pada diri kita sendiri dan akan merugikannya. Kemudian contoh berkembangnya teknologi yang dapat menyebabkan lunturnya etika Pancasila yaitu di zaman sekarang ini  dari handphone saja kita sudah bisa mengakses berbagai macam informasi yang ada sehingga tidak memungkinkan untuk penyebaran-penyebaran informasi palsu atau hoax di dalam masyarakat dan masyarakat juga kurang mewaspadai diri akan hal tersebut, dengan demikian dapat menyebabkan rusaknya nilai-nilai kesatuan yang ada di dalam masyarakat.
Sehingga etika Pancasila memiliki peranan yang sangat penting khususnya dalam kehidupan sehari-hari dan harus tetap dijaga agar tidak terjadi adanya perilaku menyimpang dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya etika Pancasila perilaku masyarakat di Indonesia sudah diatur dalam kelima dasar Pancasila tersebut dan menjadikan prinsip moral atau nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat dapat terlaksana dan terealisasikan dengan baik. Dan diharapkan dengan adanya etika Pancasila juga dapat terwujudnya keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
