Mohon tunggu...
aisyah four
aisyah four Mohon Tunggu... -

wanita biasa yang slalu bermimpi mlakukan hal yang luar biasa dalam hidup...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Oh.. GIGiku yang Mati Suri..."

6 Mei 2012   07:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam O8.45 wib "April" bersiap-siap berangkat kekantor, tak lupa ia membawa dua bungkusan besar dagangannya yang ia rencanakan akan ia tawarkan ke teman-teman kantor setelah pekerjaan ia selesaikan nanti,,senyum menghiasi paginya hari ini, walau hari ini mendung dan hampir berangkat hujan..rasa optimis bahwa pekerjaan akan segera ia selesaikan dan barang dagangannya laku.. Semangad!! batinnya. Setelah ia pamit dengan Bapaknya, ia pun bersiap pergi, sebelum motor ia starter, bapak berpesan "hati-hati ya nak"

ia menjawab "iya pak, berangkat ya pak, assalamualaikum.."

"waalaikumsalam.." ia pun berlalu.

Pagi ini seperti biasa jalanan cukup ramai tapi tidak terlalu padat. Dengan santai ia mengemudi motornya..hanya sekali-sekali saja kalau ada kesempatan ia mencoba menaikkan gas nya..April sebenarnya belum terbiasa dengan motor barunya,tapi karena bagasi yang cukup besar mampu memuat bungkusan yang ia bawa. pada saat itu hampir jam 09.00 wib, belum jauh dari rumah ia melewati minimarket..pada saat yang sama ada mobil yang berada didepannya, beriringan. April menjaga kecepatannya konstan karena berpikir mobil juga mengarah lurus, tak disangka-sangka tiba-tiba mobil tersebut mendadak berhenti dan pelan-pelan belok kiri, dalam kepanikan April berusaha mengerem motornya,,tapi apa mau dikata, malang tak dapat ditolak..

motornya tak dapat ia kendalikan slip dan seperti tersangkut sesuatu. sempat beberapa detik dia melayang seperti tak berada disana dan...

ketika Bruuuukk..

ia sadar terjatuh dan terjerebab ke aspal itu. April berusaha bangkit, tapi semakin panik ketika melihat darah segar keluar dari mulutnya, dia bersimbah darah, entah darimana saja ini pikirnya..lalu ia menyebut nama Allah, terkulai lemah. Tak lama segera datang orang-orang untuk menolongnya. April masih sadar saat orang-orang menggangkatnya menepi.

April kembali berontak saat ia kembali sadar apa yang dia alami, "aku belum siap ya Allah, belum siap ENGKAU uji kembali, belum kering airmataku yang lalu" batinnya,

airmata dan darah tak berhenti mengalir. Para orang yang baik hati berusaha menhubungi keluarganya. segera setelah ada pihak keluarga yang datang, April dibawa kerumah sakit. diruang UGD April masih memejamkan mata, bukan pingsan tapi masih berusaha meyakinkan bahwa ini tidak terjadi padanya. saat membuka matapun ia hanya bisa menatap kosong langit-langit rumah sakit.

April benar-benar shock. Tubuhnya masih lemas.

Keluarga berusaha membuat April ingat Kepada-Nya dan menyabarkannya untuk ikhlas pada apa yang telahterjadi.

"sabar ya nak," kata bapak..

dilihatnya ada butiran bening disudut mata bapaknya, April hanya bisa menjawab dengan tangis. mulutnya tak bisa bicara, kasa putih yang berada didalam mulutnya telah berubah menjadi merah, darah tak juga berhenti mengalir, pun airmata

"sabar ya dek, kau pasti kuat, kau adalah orang yang kuat.." ucap kakaknya.

setelah infus terpasang dan luka-luka dikaki dibersihkan April dipindahkan ke ruang observasi. disana ia berusaha lebih tenang dan menerima walau itu sangat sulit,ia masih shock dan terbayang kejadian demi kejadian kecelakaan itu seakan berputar-putar dan berada disekeliling memorinya. mungkin ini adalah fase trauma seseorang.
Tak lama setelah itu datanglah seorang ibu-ibu, bersimpati dan menanyakan apa yang terjadi, keluarga pun menjawab. ibu itupun bercerita tentang anak yang berada tepat desebelah april, dia juga korban kecelakaan, kakinya patah dan sedang menunggu untuk dioperasi karena jari-jari kakinya patah dan ada yang hilang.

April ikut mendengar cerita itu, "Allah..!!" batin April. April berusaha duduk, "ya Allah, ampuni aku yang aku alami belum apa-apanya, aku harus kuat, aku harus bersemangat dan aku bisa"batinnya. April pun mulai tenang dan menerima apa yang telah ia alami. Setelah pihak rumah sakit dan keluarga mengecek ternyata hanya ada satu gigi yang lepas, darah yang banyak itu ternyata dari gigi yang terlepas. Allahuakbar!!

Setelah selesai diobservasi selama 7 jam April ternyata tak perlu rawat inap, segera setelah dibolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. April langsung dibawa kedokter gigi. disana ia disambut ramah oleh dokter. setelah ia berbaring untuk dicek giginya,

dokter berkata "mana giginya yang lepas?disimpan tidak?'

"ada dok" kata saudara perempuan april.

"bawa kesini, biar kita pasang lagi"

"emang bisa dok?"

"insyaallah bisa kalau belum lewat dari 24 jam, jaringannya belum mati, apalagi kalau tadi langsung setelah kejadian, dan gigi direndam diair susu maka akan lebih baik lagi"kata dokter

bergegas lah pihak keluarga mengambil kerumah gigi yang terlepas tadi. oh gigi...

"ya Allah, makasi atas kemudahan yang engkau berikan" batin april.

gigipun terpasang kembali seperti semula.

"nah, gigi udah dipasang, gigi mati suri ini dan kita usahakan hidup kembali" sambil tertawa dokter sedikit berkelakar agar mencairkan suasana.

"jadi jangan disentuh dulu sama lidah ya, usahakan jangan terbentur dengan gigi yang lain dalam 3 hari ini, seminggu ini diet bubur dulu, banyak minum susu, insyaAllah merangsang gigi kembali dan menjadi kuat" tambah dokter

oh.. gigiku sayang yang mati suri.. aku benar-benar berharap memang benar dapat hidup kembali, dan selalu setia sampai waktunya nanti.

Banyak pelajaran berharga yang didapat April hari ini. untuk lebih bersyukur, bersabar dan bertawakal, serta senantiasa lebih lagi dalam mengingat Allah. setiap kejadian ada hikmahnya. April merasa malu dan bersalah kepada Allah karena sempat tak menerima kenyataan atas kejadian dan mempertanyakan kenapa dia selalu diuji. Dari kejadian ini juga April menyadari bahwa Pemberian Allahlah yang paling indah,dan harus selalu disyukuri. ciptaannya lah yang tiada banding, seindah-indahnya gigi palsu, masih indah gigi asli, hehe April pun dapat tersenyum lebih lega sekarang, makasi ya Allah (walau dalam hati, karena mulutnya masih membengkak) . the end

(saya baru belajar menulis, saran dan masukan teman-teman saya tunggu..terimakasih udah mampir dan membaca tulisan saya :-))

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun