Ayah, sekali lagi engkau merajut kekecewaan di hatiku
Mengulang duri kesalahan yang telah berlalu
Kepahitan menghujam, mengoyak kalbu
Namun sayangku terlalu besar untuk membencimu
Hati ini terkadang ingin menyeruakkan benci
Meneriakkan kecewa yang merayapi sepi
Tetapi rasa sayangku begitu tinggi mendurimu
Hingga benci dan kecewa luruh tak berdaya
Ayah, diwaktu aku mengukuhkan hati
Engkau tiba-tiba memohon ampun kepadaku
Di saat itu aku enggan memaafkan
Namun jika tidak, aku kan durhaka pada pelitaku
Seandainya bisa kuungkapkan lantang
Bahwa aku kecewa pada sikapmu yang hilang
Namun nyatanya aku hanya mampu terdiam
Terpenjara dalam dilema kecewa dan sayangku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!