Mohon tunggu...
Aisyah Akmaliyah
Aisyah Akmaliyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Aku manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dilema Seorang Anak

25 Mei 2024   13:17 Diperbarui: 25 Mei 2024   13:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah, sekali lagi engkau merajut kekecewaan di hatiku
Mengulang duri kesalahan yang telah berlalu
Kepahitan menghujam, mengoyak kalbu
Namun sayangku terlalu besar untuk membencimu

Hati ini terkadang ingin menyeruakkan benci
Meneriakkan kecewa yang merayapi sepi
Tetapi rasa sayangku begitu tinggi mendurimu
Hingga benci dan kecewa luruh tak berdaya

Ayah, diwaktu aku mengukuhkan hati
Engkau tiba-tiba memohon ampun kepadaku
Di saat itu aku enggan memaafkan
Namun jika tidak, aku kan durhaka pada pelitaku

Seandainya bisa kuungkapkan lantang
Bahwa aku kecewa pada sikapmu yang hilang
Namun nyatanya aku hanya mampu terdiam
Terpenjara dalam dilema kecewa dan sayangku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun