Mohon tunggu...
AISYAH
AISYAH Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Perikanan Universitas Padjadjaran

Saat ini saya aktif dalam pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang perikanan terutama bidang budidaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketahui Gejala dan Bahaya Parasit Protozoa pada Ikan Sebelum Terlambat!

5 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 5 Januari 2025   11:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Jenis Parasit Protozoa

Parasit protozoa adalah ancaman tersembunyi bagi ikan yang dapat berdampak serius pada kesehatan ikan, produktivitas budidaya, serta kualitas pangan yang sampai di meja konsumen. Parasit ini menyerang ikan di berbagai perairan, baik di lingkungan air tawar maupun laut, menyebabkan penyakit yang sering kali tidak terdeteksi sampai gejala semakin parah. Parasit protozoa merupakan hewan bersel satu, bersifat mikroskopis.

Infeksi parasit protozoa pada ikan sering kali ditandai dengan gejala-gejala tertentu yang patut diwaspadai, terutama bagi para peternak ikan. Beberapa gejala umum akibat serangan protozoa pada ikan meliputi perubahan Warna dan Bercak-bercak, Kehilangan Nafsu Makan, Tingkah Laku Tidak Normal, Luka dan Pembengkakan, Kesulitan Bernafas. Hal ini disebabkan parasit protozoa yang menyerang hampir semua spesies ikan air tawar dan menginfeksi organ kulit, sirip, dan insang.

Beberapa infeksi parasite protozoa yang sering ditemukan diantaranya adalah

  • Ichthyopthirius multifilis

Ichthyopthirius multifilis (sinonim= "Ich") adalah salah satu dari protozoa ektoparasit yang paling penting pada ikan. Protozoa berambut getar ini termasuk dalam kelas Olygohymenophorea,

Gejala klinis penyakit Ichthyopthiriasis antara lain:

  • Adanya bintik putih atau abu abu pada kulit, insang dan sirip yang tertelatak di bawah lapisan lendir. Ini adalah gejala klinis yang khas dari penyakit ini. Dalam beberapa kasus infestasi hanya terbatas pada insang.
  • Warna tubuh memudar dan adanya produksi lendir yang berlebihan
  • Ikan lesu, nafsu makan berkurang dan bernafas dengan megap megap.
  • Ikan menggosok goskkan badannya ke dinding kolam, berenang tidak normal dan gelisah.
  • Tricodina sp.

Trichodina merupakan ektoparasit yang menginfeksi kulit dan insang ikan. Parasit ini mampu bertahan hidup sampai 2 hari tanpa ikan, beberapa bahkan bisa hidup pada kaki katak dan krustase planktonis. Ikan yang terserang Trichodina sp. ditandai dengan adanya bintik- bintik putih keabu-abuan dan terjadi peningkatan produksi lender.

  • Ichthyobodo sp ( Costia sp)

Gejala klinis ikan yang terinfeksi costiasis menunjukkan bercak-bercak kusam dan selaput keputihan pada kulit yang meluas serta ditutupi oleh lendir yang banyak terutama di tempat parasit melekat, sirip koyak koyak dan lepas, insang pucat dan tertutup lendir, nafsu makan berkurang, dan ikan tampak bernafas megap megap

  • Henneguya sp.

Diagnosa penyakit henneguyasis adalah dengan memperhatikan adanya sista pada pengamatan eksternal tubuh. Sista diambil dan diletakkan pada kaca objek dan dipecahkan dengan memberi sedikit tekanan pada kaca penutup. Dibawah mikroskop akan terlihat ribuan spora Henneguya

  • Epistylis sp.

Parasit ini hidup berkoloni, sesil dan melekat. Penyakit yang ditimbulkan disebut epistyliasis. Parasit ini hidup di air tawar di seluruh dunia dan belum diketahui apakah merupakan ektokomensal atau parasit. Ada beberapa spesies Epistylis yang hidup pada kulit, sirip dan insang ikan.

Parasit ini bisa menyebabkan kerusakan jaringan, menurunkan pertumbuhan dan imunitas ikan, hingga kematian massal. Penyebaran protozoa juga sangat cepat, terutama di lingkungan dengan kepadatan ikan yang tinggi. Untuk mencegah dan mengatasi infeksi parasit ini, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah karantina ikan baru sebelum memasukkannya ke kolam utama, menjaga kualitas air kolam, memberi obat anti-parasit jika diperlukan, dan menyediakan pakan bernutrisi untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Mengatasi parasit protozoa pada ikan sejak dini sangat penting untuk mencegah kerugian besar dalam budidaya perikanan.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun